Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Video Prank Menculik Anak SD Berujung Maaf, Ini Kata Psikolog

Kompas.com - 18/11/2022, 12:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video prank dua orang perempuan berpura-pura akan menculik anak SD, viral di media sosial. 

Perempuan dewasa yang menaiki sepeda motor itu membujuk dua anak kecil untuk diculik sampai ketakutan bahkan trauma. 

Belakangan, dua orang perempuan yang membuat video prank pura-pura akan menculik tersebut meminta maaf dan mengaku hanya bercanda. 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Fakta Indo | Berita Indonesia (@fakta.indo)

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Fakta Indo | Berita Indonesia (@fakta.indo)

Terkait video tersebut, psikolog anak dan keluarga, Astrid WEN menyebutkan bahwa apa yang dilakukan orang dewasa itu dalam video adalah tidak baik, dan tidak untuk dilakukan.

"Itu bukan bercanda, itu bukan candaan yang menyenangkan, sebaiknya jangan dilakukan," ujar Astrid saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/11/2022).

Agar tidak sembarang dalam membuat konten yang melibatkan anak, berikut penjelasan Astrid mengenai cara aman membuat konten bersama anak.

Baca juga: Viral, Video Prank Menculik Anak SD Bikin Trauma, Ini Kata Psikolog


Cara aman bikin konten bersama anak

Mengenai membuat konten bersama anak, Astrid mengatakan, orang tua memiliki hak untuk melindungi anak, termasuk mengupayakan berada di lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak.

Selain itu, orangtua juga perlu consent atau persetujuan dari anak jika ingin membuat konten.

Hal ini penting untuk dilakukan karena anak belum memiliki filter terhadap rasa aman bagi dirinya.

"Kita tahu kalau di dunia industri, kalau mereka ada bercanda itu mereka membangun suasana dan ikatan terlebih dulu satu sama lain, no hard feeling, termasuk pada orang dewasa," ujar Astrid.

"Tapi ini kan anak, tidak ada jaring pengaman, tidak dibantu program persiapan anak, jadi kalau orang dewasa ingin melibatkan anak dalam konten perlu adanya lingkungan yang aman dan ada pendampingan dari orang dewasa juga," lanjut dia.

Adapun hal itu juga penting diterapkan kepada seluruh anak, tidak hanya anak biologis kita.

Selain itu, hindari juga perilaku yang sekiranya menghilangkan rasa aman anak.

Jika dari contoh video viral tadi, berarti orang dewasa itu sudah menghilangkan rasa aman anak dengan memberi ancaman "culik" pada anak.

Astrid mengatakan, pemberian ancaman itu sudah termasuk kekerasan emosional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Tren
Berbeda dengan Manusia, Begini Cara Anjing Melihat Warna dan Dunia

Berbeda dengan Manusia, Begini Cara Anjing Melihat Warna dan Dunia

Tren
Detik-detik Mobil Seret Pompa Pertalite di SPBU Cilegon hingga Sebabkan Kebakaran

Detik-detik Mobil Seret Pompa Pertalite di SPBU Cilegon hingga Sebabkan Kebakaran

Tren
Jokowi Ungkap Alasan Upacara 17 Agustus Digelar di IKN dan Jakarta

Jokowi Ungkap Alasan Upacara 17 Agustus Digelar di IKN dan Jakarta

Tren
Kronologi Penyitaan Ponsel Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Saat Diperiksa Penyidik KPK

Kronologi Penyitaan Ponsel Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Saat Diperiksa Penyidik KPK

Tren
5 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Salah Satunya Sering Lupa

5 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Salah Satunya Sering Lupa

Tren
Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD

Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD

Tren
Tarif Rp 1 Transjakarta untuk Sambut HUT Ke-497 Jakarta, Berlaku Kapan?

Tarif Rp 1 Transjakarta untuk Sambut HUT Ke-497 Jakarta, Berlaku Kapan?

Tren
Bagi-bagi Kursi Komisaris Perusahaan BUMN untuk TKN Prabowo-Gibran...

Bagi-bagi Kursi Komisaris Perusahaan BUMN untuk TKN Prabowo-Gibran...

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Filipina Malam Ini Pukul Berapa? Ini Jadwalnya

Pertandingan Indonesia Vs Filipina Malam Ini Pukul Berapa? Ini Jadwalnya

Tren
Ada Kontes Penamaan 'Bulan Semu' Milik Bumi, Bisa Diikuti Seluruh Masyarakat Dunia

Ada Kontes Penamaan "Bulan Semu" Milik Bumi, Bisa Diikuti Seluruh Masyarakat Dunia

Tren
Menkominfo Turut Komentari Kasus Polwan Bakar Suami karena Judi 'Online', Apa Katanya?

Menkominfo Turut Komentari Kasus Polwan Bakar Suami karena Judi "Online", Apa Katanya?

Tren
Cara Melihat Instagram Stories Orang Lain Tanpa Diketahui Pemilik Akun

Cara Melihat Instagram Stories Orang Lain Tanpa Diketahui Pemilik Akun

Tren
PPDB DKI Jakarta 2024: Link, Jadwal, Cara Daftar, dan Cara Cek Hasilnya

PPDB DKI Jakarta 2024: Link, Jadwal, Cara Daftar, dan Cara Cek Hasilnya

Tren
Jadwal Libur Sekolah Juni 2024, Ada Idul Adha dan Kenaikan Kelas

Jadwal Libur Sekolah Juni 2024, Ada Idul Adha dan Kenaikan Kelas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com