Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Peringatan "Akun Ini Tidak Diizinkan untuk Menggunakan WhatsApp", Berikut Penyebab dan Solusinya

Kompas.com - 12/11/2022, 20:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tangkapan layar berisi peringatan bahwa akun tidak diizinkan menggunakan WhatsApp ramai di media sosial.

Warganet yang membagikan tangkapan layar itu adalah pemilik akun ini di salah satu grup Facebook, Jumat (11/11/2022).

"Wa kok ngeneki knpo y lur.. Menawi enten sing saget bantu.. Suwun (WA kok begini kenapa ya. Barangkali ada yang bisa bantu.. terima kasih)," tulis pemilik akun.

Dalam tangkapan layar tersebut, tertulis bahwa akun tidak diizinkan menggunakan WhatsApp karena spam.

"Akun ini tidak diizinkan untuk menggunakan WhatsApp karena spam. Chat masih berada di perangkat ini," demikian bunyi peringatannya.

Baca juga: Ramai soal Fitur Baru Tab Komunitas di Whatsapp, Apa Fungsinya?


Lantas, apa penyebab dan bagaimana solusinya?

Penyebab akun tidak diizinkan menggunakan WhatsApp

Ilustrasi WhatsAppAnton Ilustrasi WhatsApp

Dilansir dari faq.whatsapp, jika terdapat peringatan "Akun ini tidak diizinkan menggunakan WhatsApp" itu tandanya akun Anda sedang diblokir.

WhatsApp akan memblokir akun jika meyakini bahwa aktivitas akun tersebut melanggar ketentuan layanan.

Misalnya, aktivitas akun melibatkan spam, penipuan atau membahayakan keamanan pengguna WhatsApp.

Baca juga: Ramai Pengguna WhatsApp Keluhkan Jepretan Layar Diblokir pada Pesan Sekali Lihat, Berikut Ketentuannya

Solusi akun tidak diizinkan menggunakan WhatsApp

Jika meyakini bahwa akun Anda tidak seharusnya diblokir, silakan kirim email kepada WhatsApp atau ketuk minta peninjauan di aplikasi.

Selanjutnya, WhatsApp akan memeriksa kasus Anda.

"Kami akan menghubungi Anda segera setelah kami menyelesaikan peninjauan," tulis pihak WhatsApp.

Saat meminta peninjauan di aplikasi, Anda akan diminta memasukkan kode pendaftaran 6 digit yang dikirim kepada Anda melalui SMS.

Setelah memasukkan kode tersebut, Anda akan dapat mengirimkan permintaan untuk peninjauan dan menambahkan detail untuk mendukung kasus Anda.

Baca juga: Daftar Nomor WhatsApp Layanan Aduan Kapolda dan Kapolres di DIY

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Fitur Baru WhatsApp Community

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com