Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Hari Pahlawan Diperingati Tiap 10 November?

Kompas.com - 09/11/2022, 20:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pada 29 Oktober 1945, Indonesia dengan tentara Inggris wajib melakukan genjatan senjata. Alhasil keadaan menjadi-angsur mereda.

Kendati demikian, beberapa bentrokan antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya tetap terjadi.

Puncaknya, bentrok itu menewaskan Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Insiden Hotel Yamato, Latar Belakang, dan Detail Peristiwanya

Pengganti Mallaby, Walikota Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang isinya memerintahkan pasukan Surabaya agar menggunakan dan melawan perlawanan.

Sekutu mengancam akan menggempur Surabaya dari darat, laut, dan udara jika perintah itu diabaikan.

Selain itu, semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya pada 10 November 1945, pukul 06.00 pagi di tempat yang telah ditentukan.

Baca juga: 35 Twibbon Hari Pahlawan 2022, Kutipan Pahlawan dan Logo Resminya

Puncak pertempuran 10 November 1945

Benar saja, masyarakat Surabaya tertarik untuk menghadapi ultimatum pihak Sekutu sehingga pertempuran pecah pada 10 November 1945.

Saat itu, pasukan Indonesia melawan pasukan Sekutu dengan menggunakan bambu runcing dan senjata lainnya.

Pertempuran berlangsung cukup lama, yakni lebih dari dua minggu. Pertempuran baru berakhir pada 28 November 1945.

Menurut arsip Kemendikbud, pertempuran itu mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil.

Baca juga: Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Selain itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang, dan luka-luka.

Tak hanya itu, banyak pejuang yang gugur. Namun, saat itu para Pahlawan Indonesia dan masyarakat di Surabaya tidak pantang menyerah melawan pasukan Inggris.

Beberapa Pahlawan Nasional yang juga memiliki andil dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, di antaranya adalah KH Hasyim Asy'ari, Gubernur Suryo, Bung Tomo, dan Moestopo.

Penetapan Hari Pahlawan 10 November menjadi bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.

Baca juga: Profil Singkat 5 Tokoh yang Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com