Setelah beberapa saat, dia mendapat jawaban, namun yang mengangkat bukanlah Mei, melainkan seorang perwira polisi Korea.
"Saya kira Mei sedang tidur (karena teleponnya tidak diangkat). Saya tidak pernah membayangkan dia akan ada di sana," kata Ayumu.
Petugas polisi Korea menjelaskan dengan runut apa yang menimpa pada Mei.
Polisi mengatakan, ponsel Mei ditemukan di tanah lokasi tragedi.
Ayumu terus berharap, tetapi beberapa saat setelah jam 5 sore, dia dipanggil oleh seorang pejabat pemerintah Jepang, yang memberitahunya bahwa putrinya telah meninggal.
Baca juga: Mengenal Vaksin GX-19N dari Korsel yang Akan Diuji di Indonesia
Sementara itu, South China Morning Post (SCMP) melaporkan bahwa banyak pengguna Weibo, salah satu layanan media sosial utama China, menyatakan belasungkawa atas tragedi Itaewon.
“Anda tidak dapat membayangkan betapa kuatnya lonjakan itu,” seorang warga negara China yang berada di tempat kejadian mengatakan kepada Weibo.
“Rasanya seperti ada batu seberat 100 kilogram di atas saya. Ada seorang gadis di sebelah saya yang tidak bisa bergerak. Saya mendengarnya menangis saat dia perlahan berhenti bernapas, ” kata mereka.
Baca juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan, Ini Sederet Sanksi untuk Arema FC
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.