Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Etilen Glikol pada Obat Sirup Flurin DMP 100 Kali Batas Aman, Ini Dampaknya bagi Tubuh

Kompas.com - 01/11/2022, 12:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Obat sirup buatan PT Yarindo Farmatama, Flurin DMP Sirup diketahui mengandung cemaran etilen glikol (EG) hampir 100 kali lebih tinggi dari ambang batas aman.

Hal itu diungkapkan Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers secara daring di Serang, Senin (31/10/2022).

Penny menyampaikan, cemaran etilen glikol (EG) dalam produk Flurin DMP Sirup mencapai 48 miligram per mililiter, sementara batas aman sesuai standar adalah 0,1 miligram per mililiter.

"Flurin DMP Sirup menggunakan bahan baku produk propilen glikol yang mengandung cemaran etilen glikol sebesar 48 miligram per mililiter di mana syaratnya harus kurang dari 0,1 miligram per mililiter. Sekitar hampir 100 kalinya, bayangkan," kata Penny.

Baca juga: BPOM Sebut Cemaran EG Flurin DMP Sirup Hampir 100 Kali Lebihi Ambang Batas Aman

Cemaran etilen glikol ini berasal dari zat pelarut tambahan yang digunakan, yaitu propilen glikol.

Flurin DMP Sirup merupakan obat batuk dan flu bernomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik 60 ml.

Apa dampaknya etilen glikol bagi kesehatan?

Dampak etilen glikol

Dilansir dari Britannica, etilen glikol adalah anggota dari keluarga glikol (alkohol) yang berasal dari senyawa etilen.

Zat kimia dengan rumus C2H6O2 ini bentuknya berupa cairan bening, rasanya manis, kental ketika dididihkan pada suhu 198 derajat Celsius.

Sifat zat kimia ini tidak berbau dan bisa larut dalam air, sehingga kerap dimanfaatkan dalam produk komersial dan industri.

Fungsi etilen glikol

Fungsi etilen glikol dalam produk komersial dan industri. Dilansir dari ChemicalSafetyFacts dan AmericanChermistry, berikut beberapa di antaranya:

  • Bahan resin plastik poly-ethylene terephthalate (PET) untuk pembuatan wadah minuman seperti soda, minuman manis, jus, dll
  • Bahan serat poliester untuk pakaian
  • Pelapis karpet
  • Bahan pembuatan bantal
  • Pembuatan fiberglass untuk produk seperti jet ski, bak mandi, bola bowling, dll
  • Campuran tinta untuk pulpen agar tidak menguap dan mengendap
  • Cairan penahan panas untuk pendingin kompresor gas, pemanas, pendingin udara, sampai yang sifatnya masif seperti area seluncur es
  • Bahan cairan pendingin mesin mobil agar tidak terlalu panas atau dingin
  • Bahan penghilang lapisan es untuk mobil, kapal, pesawat, sampai landasan pacu
  • Bahan minyak rem hidrolik. 

Baca juga: Kenali Apa itu Etilen Glikol, Fungsi, dan Bahayanya

Bahaya etilen glikol: gagal ginjal hingga kematian

Meskipun memiliki banyak fungsi etilen glikol, zat kimia ini bisa berbahaya apabila terminum atau tertelan.

Dilansir dari NationalLibraryofMedicine, sebenarnya etilen glikol memiliki tingkat toksisitas atau keracunan yang rendah.

Namun, begitu zat ini terserap didalam tubuh, metabolit etilen glikol bisa merusak berbagai jaringan tubuh, terutama ginjal.

Hal itu disebabkan, metabolit zat ini bisa membentuk kristal yang merusak organ tubuh.

Selain ginjal, organ lain yang bisa terdampak etilen glikol yakni otak, hati atau liver, dan paru-paru.

Keracunan etilen glikol bisa menyebabkan gangguan metabolisme yang dikenal dengan asodosis metabolik.

Dalam kondisi yang cukup parah, penderita bisa mengalami syok berat, gagal organ, sampai kematian.

Halaman:

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Viral, Video Semburan Lumpur Disertai Gas di Sebuah Kamar Kota Demak, Apa Penyebabnya?

Viral, Video Semburan Lumpur Disertai Gas di Sebuah Kamar Kota Demak, Apa Penyebabnya?

Tren
Kusni Kasdut, Penjahat Legendaris Indonesia

Kusni Kasdut, Penjahat Legendaris Indonesia

Tren
Ramai soal Ayah Tidak Nafkahi Anak Bisa Dipenjara 5 Tahun dan Didenda Rp 100 Juta, Ini Kata Pakar Hukum

Ramai soal Ayah Tidak Nafkahi Anak Bisa Dipenjara 5 Tahun dan Didenda Rp 100 Juta, Ini Kata Pakar Hukum

Tren
Kronologi WNI Meninggal di Kota Toyama Jepang Usai Jatuh Setinggi 12 Meter, Ini Kata Kemenlu

Kronologi WNI Meninggal di Kota Toyama Jepang Usai Jatuh Setinggi 12 Meter, Ini Kata Kemenlu

Tren
Ramai soal Muncul Lingkaran Biru di Citra Radar Pengamatan Cuaca Wilayah Sidoarjo, Apa Itu?

Ramai soal Muncul Lingkaran Biru di Citra Radar Pengamatan Cuaca Wilayah Sidoarjo, Apa Itu?

Tren
Daftar Harga Tiket Konser NCT 127 Neo City-The Unity Jakarta 2024

Daftar Harga Tiket Konser NCT 127 Neo City-The Unity Jakarta 2024

Tren
Daftar Lengkap 27 Negara Uni Eropa

Daftar Lengkap 27 Negara Uni Eropa

Tren
OJK Ungkap Daftar 173 Pinjol Ilegal per 1 Desember 2023, Cek Sekarang

OJK Ungkap Daftar 173 Pinjol Ilegal per 1 Desember 2023, Cek Sekarang

Tren
Kilas Balik Kasus E-KTP Setya Novanto, Kembali Disorot Usai Pernyataan Eks Ketua KPK

Kilas Balik Kasus E-KTP Setya Novanto, Kembali Disorot Usai Pernyataan Eks Ketua KPK

Tren
Kimia Farma Buka Lowongan Kerja bagi D3-S1, Simak Cara Pendaftarannya

Kimia Farma Buka Lowongan Kerja bagi D3-S1, Simak Cara Pendaftarannya

Tren
3 Cara Membuat Centang di Microsoft Word dengan Mudah dan Cepat

3 Cara Membuat Centang di Microsoft Word dengan Mudah dan Cepat

Tren
Resmi, UMK Jatim 2024 dari Tertinggi hingga Terendah

Resmi, UMK Jatim 2024 dari Tertinggi hingga Terendah

Tren
Ini Tarif Promo dan Jadwal Kereta Cepat Whoosh Desember 2023, Ada 48 Perjalanan

Ini Tarif Promo dan Jadwal Kereta Cepat Whoosh Desember 2023, Ada 48 Perjalanan

Tren
Dibuka 11 Desember 2023, Ini Syarat dan Gaji Anggota KPPS Pemilu 2024

Dibuka 11 Desember 2023, Ini Syarat dan Gaji Anggota KPPS Pemilu 2024

Tren
Uang Logam Rp 1.000 Kelapa Sawit dan Rp 500 Melati Tak Berlaku Mulai Hari Ini, Simak Cara Tukarnya!

Uang Logam Rp 1.000 Kelapa Sawit dan Rp 500 Melati Tak Berlaku Mulai Hari Ini, Simak Cara Tukarnya!

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com