KOMPAS.com - Obat sirup buatan PT Yarindo Farmatama, Flurin DMP Sirup diketahui mengandung cemaran etilen glikol (EG) hampir 100 kali lebih tinggi dari ambang batas aman.
Hal itu diungkapkan Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers secara daring di Serang, Senin (31/10/2022).
Penny menyampaikan, cemaran etilen glikol (EG) dalam produk Flurin DMP Sirup mencapai 48 miligram per mililiter, sementara batas aman sesuai standar adalah 0,1 miligram per mililiter.
"Flurin DMP Sirup menggunakan bahan baku produk propilen glikol yang mengandung cemaran etilen glikol sebesar 48 miligram per mililiter di mana syaratnya harus kurang dari 0,1 miligram per mililiter. Sekitar hampir 100 kalinya, bayangkan," kata Penny.
Baca juga: BPOM Sebut Cemaran EG Flurin DMP Sirup Hampir 100 Kali Lebihi Ambang Batas Aman
Cemaran etilen glikol ini berasal dari zat pelarut tambahan yang digunakan, yaitu propilen glikol.
Flurin DMP Sirup merupakan obat batuk dan flu bernomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik 60 ml.
Apa dampaknya etilen glikol bagi kesehatan?
Dilansir dari Britannica, etilen glikol adalah anggota dari keluarga glikol (alkohol) yang berasal dari senyawa etilen.
Zat kimia dengan rumus C2H6O2 ini bentuknya berupa cairan bening, rasanya manis, kental ketika dididihkan pada suhu 198 derajat Celsius.
Sifat zat kimia ini tidak berbau dan bisa larut dalam air, sehingga kerap dimanfaatkan dalam produk komersial dan industri.
Fungsi etilen glikol dalam produk komersial dan industri. Dilansir dari ChemicalSafetyFacts dan AmericanChermistry, berikut beberapa di antaranya:
Baca juga: Kenali Apa itu Etilen Glikol, Fungsi, dan Bahayanya
Meskipun memiliki banyak fungsi etilen glikol, zat kimia ini bisa berbahaya apabila terminum atau tertelan.
Dilansir dari NationalLibraryofMedicine, sebenarnya etilen glikol memiliki tingkat toksisitas atau keracunan yang rendah.
Namun, begitu zat ini terserap didalam tubuh, metabolit etilen glikol bisa merusak berbagai jaringan tubuh, terutama ginjal.
Hal itu disebabkan, metabolit zat ini bisa membentuk kristal yang merusak organ tubuh.
Selain ginjal, organ lain yang bisa terdampak etilen glikol yakni otak, hati atau liver, dan paru-paru.
Keracunan etilen glikol bisa menyebabkan gangguan metabolisme yang dikenal dengan asodosis metabolik.
Dalam kondisi yang cukup parah, penderita bisa mengalami syok berat, gagal organ, sampai kematian.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.