Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Tiket Kereta Api Go Show? Ini Cara Beli dan Daftar KA yang Bisa Go Show

Kompas.com - 30/10/2022, 10:25 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan tarif tiket Go Show kereta api yang lebih murah daripada harga normal.

Dalam twit yang diunggah akun ini pada Jumat (28/10/2022), tampak tangkapan layar yang menuliskan bahwa tiket kereta api eksekutif hanya seharga Rp 85.000.

"Makasih KAI karena kamu anak kos bisa ngerasain kereta executive dengan harga 85K aja," tertulis dalam tangkapan layar.

Pengunggah secara tidak langsung menerangkan, harga murah tersebut didapat melalui penjualan Go Show.

"Cung yang tiap minggu balik ke rumah dengan mengandalkan Go Show," kata dia.

Lantas, apa itu tiket Go Show? Benarkah menjual harga tiket kereta api lebih murah?

Baca juga: Mengenal Hewan-hewan Mitologi yang Jadi Nama Kereta Api, Apa Saja?

Penjelasan KAI

Vice President (VP) Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus menjelaskan, Go Show adalah penjualan tiket kereta api langsung melalui loket.

"Go Show = penjualan langsung di loket," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/10/2022).

Joni membenarkan, KAI melalui Go Show telah menyediakan tarif khusus bagi pelanggan untuk rute dan kereta api tertentu. Tarif tersebut, jauh lebih murah dibanding tarif normal.

Kendati demikian, menurut dia, tiket dengan tarif khusus hanya dapat dibeli maksimal dua jam sebelum keberangkatan.

Selain mendatangi langsung loket pembelian tiket di stasiun, tiket tarif khusus juga dapat dibeli melalui aplikasi KAI Access.

"Tiket dapat dibeli melalui aplikasi KAI Access atau loket stasiun maksimal dua jam sebelum keberangkatan secara Go Show," terang Joni.

Baca juga: 5 Negara Ini Tak Miliki Jalur Kereta Api, Apa Alasannya?

Cara membeli tiket Go Show

Berikut cara memesan tiket kereta api Go Show di loket penjualan langsung stasiun, dikutip dari Kompas.com:

  • Datang ke stasiun terdekat yang melayani penjualan tiket, paling lambat dua jam sebelum keberangkatan kereta api.
  • Calon penumpang mendatangi loket yang melayani kereta lokal atau antarkota khusus penjualan langsung (Go Show).
  • Pilih jenis kereta atau memberi tahu stasiun tujuan, dan sebutkan jumlah penumpang ke petugas loket penjualan langsung (Go Show).
  • Petugas loket akan memberikan informasi ketersediaan tiket beserta daftar harga dan kelas kereta api yang diinginkan calon penumpang.
  • Jika pilihan kereta yang diinginkan sudah sesuai, penumpang akan diminta untuk memberikan kartu identitas kepada petugas loket penjualan langsung (Go Show) untuk melanjutkan pemesanan.
  • Lanjutkan dengan melakukan pembayaran sesuai harga tiket kereta api yang dibeli.
  • Calon penumpang akan mendapatkan tiket dengan kode booking, dan dapat langsung menuju counter check-in untuk mendapatkan boarding pass.

Sementara itu, berikut cara pesan tiket kereta api Go Show melalui aplikasi KAI Access:

  • Unduh aplikasi KAI Access di Playstore atau Appstore, dan login menggunakan akun yang dimiliki.
  • Calon penumpang memilih stasiun asal dan stasiun tujuan, serta menentukan tanggal keberangkatan dan jumlah penumpang.
  • Klik "Cari", kemudian pilih kereta dengan waktu keberangkatan, kelas dan tarif yang masih tersedia.
  • Mengisi data pemesan dan data penumpang, lalu klik "Pilih Kursi". Klik "Ya" untuk mengonfirmasi data pemesan.
  • Tentukan gerbong serta posisi kursi yang diinginkan. Setelah selesai, klik "Simpan".
  • Cek kembali laman rincian pemesanan. Jika sudah benar, klik "Bayar Sekarang" dan tentukan metode pembayaran.
  • Lakukan pembayaran sesuai metode yang dipilih untuk mendapatkan kode booking.
  • Calon penumpang bisa langsung melakukan check-in melalui aplikasi atau counter-check in di stasiun keberangkatan.

Baca juga: Aturan Barang Bawaan Penumpang Kereta Api

Daftar kereta api dengan tarif khusus

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com, berikut daftar beberapa kereta api dengan tarif khusus yang dapat dibeli secara Go Show, per 26 Juni 2022:

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com