KOMPAS.com - Kanye West, seorang musisi dan produser rekaman asal Amerika Serikat (AS) belakangan mengalami pemutusan kontrak bisnis dengan sejumlah brand atau merek.
Dilansir dari CNN, Selasa (25/10/2022), kandasnya hubungan kerja sama tersebut tak lepas dari kontroversi rapper yang kerap disapa Ye ini sejak awal Oktober 2022.
Saat itu, Ye mengenakan kaus dengan tulisan "White Lives Matter" dan mendandani beberapa model berkulit hitam dengan busana serupa pada peragaan busana Yeezy di Paris Fashion Show.
Baca juga: Kanye West Calonkan Diri Jadi Presiden AS, Ini Sumber Kekayaannya
Istilah "White Lives Matter" merupakan antitesis dari gerakan "Black Lives Matter" yang muncul sejak 2015.
"White Lives Matter" sendiri kerap dikaitkan dengan Ku Klux Klan (KKK), kelompok yang meyakini bahwa ras kulit putih adalah ras terbaik.
The Anti-Defamation League AS dalam situsnya mengungkapkan, slogan ini dipromosikan oleh kelompok supremasi kulit putih dan simpatisannya sebagai ujaran kebencian.
Baca juga: Profil Kanye West, Rapper yang Ingin Mencalonkan Diri Jadi Presiden AS
Bukan hanya itu saja, pada awal bulan ini, Kanye West dalam salah satu episode siniar "Drink Champs" membuat banyak ucapan kontroversial yang berimbas pada kejatuhan dirinya.
Rapper 45 tahun ini dengan bangga mengeklaim, sekalipun dirinya menghujat orang Yahudi, Adidas tidak akan berani melepasnya.
"Saya bisa mengatakan hal-hal antisemit, dan Adidas tidak bisa menjatuhkanku," ujar dia dalam siniar.
Antisemit atau antisemitisme sendiri merupakan prasangka atau kebencian terhadap Yahudi.
Baca juga: Dapatkah PNS Dipecat karena Unggah soal Ujaran Kebencian?
Dilansir dari Ensiklopedia Holocaust, kata ini merujuk pada sikap permusuhan terhadap kaum Yahudi dalam bentuk penganiayaan atau penyiksaan terhadap agama, etnik, maupun ras.
Melalui akun Twitter-nya, Kanye West juga memberikan ancaman dengan mentwitkan, "Go death con 3 on JEWISH PEOPLE."
Twit yang dibuat pada 8 Oktober 2022 ini kemudian dihapus oleh Twitter.
Baca juga: Facebook Hapus 22,1 Juta Konten Ujaran Kebencian
Tak hanya itu, Twitter juga mengunci akunnya setelah ucapan kontroversial tersebut.
Sejak komentar bernada antisemit tersebut, sejumlah mitra kerja didesak untuk memutus kontrak sebagai tindak lanjut ulah Kanye West.
Imbasnya, mereka pun memutuskan hubungan kerja sama dengan mantan suami Kim Kardashian ini.
Baca juga: Ramai Terkait Laporan PNS yang Lakukan Ujaran Kebencian, Ini Penjelasan BKN
Berikut beberapa merek yang mengakhiri kontrak dengan Kanye West:
Pada Senin (24/10/2022), Adidas mengakhiri kerja samanya dengan Kanye West.
Melalui sebuah pernyataan resmi seperti dikutip CNN (25/10/2022), merek pakaian olahraga ini menuturkan, tidak dapat menoleransi sikap antisemitisme dan segala ujaran kebencian yang dilontarkan West.
Menurut Adidas, West telah melanggar nilai-nilai keberagaman, inklusivitas, saling menghormati, dan keadilan.
Adidas tidak pernah menoleransi sikap antisemit serta bermacam ujaran kebencian yang bertentangan dengan nilai inklusivitas
Adidas juga tak lagi mendukung distribusi merek sneakers Kanye West, YZY atau Yeezy.
Baca juga: Sejarah Adidas dan Puma: Persaingan Dua Saudara Lahirkan Merek Dunia
Dikutip dari pemberitaan People, Selasa (20/10/2022), perusahaan retail, Gap, mengaku telah menghapus semua produk Yeezy dari toko-toko, menyusul pernyataan antisemit Kanye West.
"Pada September, Gap mengumumkan mengakhiri kemitraan Yeezy Gap," tulis Gap dalam pernyataan resmi.
"Pernyataan dan perilaku mantan mitra kami baru-baru ini semakin menggarisbawahi alasannya. Kami mengambil langkah segera untuk menghapus produk Yeezy Gap dari toko kami dan kami telah menutup Yeezygap.com," imbuhnya.
Menurut Gap, antisemitisme, rasisme, dan kebencian dalam bentuk apapun tidak dapat dimaafkan dan ditoleransi.
Oleh karena itu, mereka akan bermitra dengan organisasi yang memerangi kebencian dan diskriminasi.
Keputusan serupa juga diambil Balenciaga, rumah mode ternama asal Perancis.
Pada Jumat (21/10/2022), merek mewah ini mengumumkan telah mengakhiri hubungan kerja sama dengan Kanye West, menyusul pernyataan kontroversialnya.
"Balenciaga tidak lagi memiliki hubungan atau rencana untuk proyek masa depan yang terkait dengan artis ini," ujar perusahaan, dikutip dari People (26/10/2022).
Baca juga: INFOGRAFIK: Profil dan Harta Kekayaan Kanye West, Rapper yang Ingin Jadi Capres AS