Emoji kepala batu terinspirasi dari patung raksasa Moai di Rapa Nuai atau Pulau Paskah, Chile. Moai sendiri merupakan patung batu yang diukir seperti wajah manusia.
Dilansir dari Britannica, sosok Moai diduga menjadi representasi nenek moyang yang masih hidup.
Patung ini terkadang digunakan saat upacara kesuburan, tetapi lebih sering digunakan untuk perayaan panen.
Saat perayaan panen, pemetikan buah pertama dikumpulkan di sekitar Moai sebagai persembahan.
Selain Moai di Pulau Paskah, emoji kepala batu juga disebut mirip dengan Moyai, patung di dekat Stasiun Shibuya, Tokyo, Jepang.
Baca juga: Gocap, Gopek, dan Goceng Berapa? Ini Arti dan Asal-usulnya
Dikutip dari Live Japan, Moyai merupakan patung batu dengan tampilan mirip Moai.
Perbedaan mencolok terletak pada bibir Moyai yang terlihat lebih membentuk, serta gambaran rambut pada patung ini.
Moyai menjadi landmark kawasan Shibuya selain patung Hachiko, anjing ras Akita yang setia menunggu majikannya.
Patung ini disumbangkan oleh Desa Niijima yang terletak di salah satu Kepulauan Izu, Pulau Niijima, Tokyo.
Pemberian patung ini ke Shibuya guna ajang promosi pariwisata, serta menunjukkan kekuatan persatuan, kerja sama, dan kebaikan.
Hal ini sesuai dengan arti Moyai dalam dialek lokal, yakni bekerja sama dalam usaha.
Adapun dilansir dari Emojipedia, emoji kepala batu telah disetujui sebagai emoji dalam Unicode 6.0 pada 2010 dengan nama Moyai.
Namun begitu, belum diketahui secara pasti kapan kepala batu dikenal sebagai emoji Moai.
Baca juga: Okto Artinya Delapan, Mengapa Oktober Jadi Bulan Ke-10?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.