KOMPAS.com – Sebagai orang tua, Anda mungkin khawatir ketika melihat anak mengamuk saat permintaannya tidak dipenuhi atau marah-marah saat kita melarangnya melakukan hal yang membahayakan.
Sebagai orang tua, wajar ketika Anda takut anak lepas kendali atau melihat si kecil tak bisa mengendalikan dirinya.
Ketika anak marah, Anda tak harus menyuruhnya masuk ke kamar.
Sebab mengirimnya ke kamar agar tenang sebenarnya hanya akan memberi pesan bahwa dia sendirian saat emosi besar menguasai dirinya dan ini bisa berdampak lebih buruk.
Lantas bagaimana cara membantu anak mengontrol emosi saat ia sedang marah?
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu anak mengontrol emosinya saat marah:
Sebagai orangtua, berilah contoh bagaimana mengelola emosi dengan sehat.
Oleh karena itulah, sebisa mungkin jangan sampai menyuruh anak menahan amarahnya, namun Anda sendiri justru membentaknya.
Saat orangtua merasa ikut emosi, sebaiknya orangtua mengambil waktu istirahat sejenak untuk menenangkan diri.
Anak-anak belajar dari orangtua bagaimana mereka mengendalikan emosi. Ketika orangtua berteriak, maka mereka belajar berteriak. Sebaliknya, ketika berbicara dengan hormat, mereka juga belajar untuk hormat.
Saat emosi anak tidak stabil, cobalah untuk menunjukkan perhatian Anda dengan baik.
Anak-anak yang merasa bahwa dirinya disayangi, maka mereka lebih mudah untuk diajak kerjasama.
Hubungan yang bahagia dan menyenangkan juga akan menghilangkkan sebagian besar perilaku buruk.
Baca juga: 6 Tanda Kucing Marah dan Cara Mengatasinya
Saat anak-anak merasa kecewa kemudian emosi, berusahalah untuk menunjukkan bahwa Anda mengerti perasaannya.
Anda bisa mengatakan “Oh sayang, saya tahu ini mengecewakan. Saya ikut menyesal ini tak berjalan sesuai keinginan,”.