Sedangkan wilayah terpencil seperti Hawaii tak dihuni ular karena wilayah tersebut adalah pulau yang terisolasi secara geografis, terletak sangat jauh dari pulau-pulau lainnya.
Pulau yang terisolasi, cenderung memiliki ekosistem binatang yang terbatas.
Namun tak begitu yang terjadi dengan pulau terpencil seperti Kepulauan Karibia, Polinesia dan Madagaskar.
Wilayah-wilayah ini meski terpisah secara geografis dengan pulau lainnya, tapi dulunya adalah satu wilayah pulau besar yang akhirnya terpisah karena bencana, atau yang jarak antar pulaunya cukup dekat sehingga memungkinkan kawanan ular menyeberang melalui jalan air.
Selandia Baru, Greenland dan Cape Verde termasuk wilayah bebas ular karena memiliki wilayah geografis yang sangat jauh dari pulau-pulau besar lainnya. Sehingga tak ada kawanan ular yang bisa menyeberangi air dan mencapai wilayah negara-negara tersebut, kecuali dibawa oleh manusia dengan sengaja.
Baca juga: Salah Kaprah Tabur Garam untuk Usir Ular, Ini Penjelasannya
Khusus untuk pulau yang terisolasi ini, tak selamanya di sana akan bebas ular. Karena bisa saja ular terbawa atau dibawa dengan sengaja oleh migrasi manusia.
Perpindahan satwa bisa terbantu oleh banyak hal, seperti misalnya perpindahan penduduk atau jalur perdagangan.
Seperti misalnya di Guam, salah satu wilayah kekuasaan Amerika di Pasifik. Di mana di sana awalnya tak memiliki habitat ular sama sekali, hingga pecahnya Perang Dunia II.
Selama perang, kapal kargo yang merapat di sana secara tak sengaja membawa serta spesies ular pohon coklat.
Akibat dari migrasi ini, kini spesies ular ini menjadi spesies invasif di kawasan Guam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.