KOMPAS.com - Tekanan darah rendah (hipotensi) adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah ambang batas normal.
Dikutip dari The Insider, seseorang disebut mengalami darah rendah apabila tekanan darahnya kurang dari 90/60 mm Hg.
Umumnya, tekanan darah rendah diikuti dengan berbagai gejala, mulai dari pusing, mual, hingga pingsan.
Menurut Healthline, tekanan darah seseorang sepanjang hari bisa berubah-ubah. Hal tersebut dipengaruhi oleh posisi tubuh.
Sebagai contoh, ketika kita bangun dari tidur secara tiba-tiba, bisa dipastikan tekanan darah akan turun atau drop.
Efeknya, mata kita akan berkunang-kunang hingga kepala yang terasa ringan.
Meskipun hipotensi tidak begitu bahaya seperti tekanan darah tinggi, namun kondisi ini bisa mengganggu aktivtas sehari-hari.
Baca juga: Tanpa Obat, Ini Cara Menurunkan Asam Urat dan Tekanan Darah Tinggi
Satu-satunya cara untuk menghindari gejala tekanan darah rendah yang mengganggu adalah dengan menaikkannya.
Namun, perlu diperhatikan bahwa tekanan darah rendah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor posisi tubuh. Tetapi juga bisa karena faktor pengobatan.
Misalnya, seseorang yang mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi penyakit parkinson, masalah diuretik, hingga obat-obatan sejenis viagra akan lebih berisiko mengalami tekanan darah rendah.
Berikut cara menaikkan tekanan darah rendah:
Disadur dari The Insider, ahli jantung dan asisten profesor kedokteran di Columbia University Medical Center Sonia Tolani mengatakan mengonsumsi garam merupakan satu dari dua cara paling umum untuk menaikkan tekanan darah rendah.
Menurutnya, semakin tinggi asupan natrium yang terkandung di dalam garam, maka semakin tinggi pula tekanan darah Anda.
Anda bisa mulai dengan memilih makanan asing daripada manis.
Namun, mengonsumsi garam yang berlebihan juga tidak disarankan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan seberapa banyak garam yang bisa ditambahkan.
Baca juga: Berapa Batas Kadar Gula Darah Rendah? Waspadai Ciri-cirinya!