Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Jati Diri Khas Masing-masing Bahasa

Kompas.com - 09/09/2022, 08:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TERNYATA setiap bahasa memiliki corak dan sifat jati diri khas masing-masing.  Bahasa Jerman, misalnya, punya kata awal untuk membedakan jenis kelamin bahkan menjadi tiga: der untuk lelaki, die untuk perempuan dan das untuk bukan lelaki dan bukan perempuan, semisal anak-anak adalah das Kind.

Namun kata-kata awal tersebut juga siap berubah terkait penggunaannya sebagai nominatif, genitif, datif, atau akusatif. Sementara die di samping kata awal feminin juga berlaku sebagai kata awal plural.

Bahasa Prancis, Italia, Spanyol, Portugis juga gender diskriminatif.

Bahasa Inggris membedakan jenis kelamin cukup dengan he dan she. Sementara untuk benda dan satwa dengan it yang semuanya tidak perlu kata awal. Jika dikaitkan dengan pemilikan maka he berubah menjadi his sementara she berubah menjadi bukan shis tetapi her.

Baca juga: Mengenal 5 Bahasa Cinta, Karena Ia Ingin Dimengerti

Sebagai sebutan untuk orang ke tiga, he berubah menjadi him sementara she bukan shim tetapi lagi-lagi her.

Bahasa Eskimo membedakan berbagai jenis salju, sementara bahasa Indonesia cuma punya satu kata yaitu salju untuk semua jenis salju. Bahasa Indonesia membedakan padi dengan beras dan gabah sementara malah sama sekali tidak ada kata untuk “padi” pada bahasa Eskimo sebab tidak ada padi tumbuh di kawasan kutub utara maupun selatan.

Bahasa Jerman punya kata khas Jerman yang sulit diterjemahkan ke bahasa lain semisal Weltanschaung, Lebensraum, Gesselschaft, Gemeinschaft, Vernunft, Mitgefuhl, Schadenfroh. Bahasa Prancis juga punya istilah khas Prancis seperti laissez-faire atau cul de sac atau c’il vouz plait.

Tetapi baik Jerman mau pun Prancis tidak punya istilah untuk anekaragam onomatopoeiais seperti bahasa Jawa semisal gelodakan, gedubrak, gubrak, krincing, neng-nong-neng-gung, pating klenyit, byur, brot, dor,dut, pletak-pletok. klonang-kloneng, meang-meong, petok-petok, kukuruyuk.

Tentang bau, bahasa Jawa cukup kaya perbendaharaan istilah mulai dari wangi, semrebet, seger, kecut, asem, wayu, penguk, nyengak, badek sampai bacin.

Bahasa Inggris untuk rasa sakit adalah pain sementara bahasa Jawa menyebut rasa sakit dengan aneka ragam istilah mulai pegel, linu, njarem, mumet, mules, ngelu, cekot-cekot, cekit-cekit, senut-senut, greges, eneg, nylekit, sengkring-sengkring, sengkrang-sengkrang, mbedhedeg, sepet, kroncongan, kemrungsung, cumpleng, ndrhodhog, pating klenyer, wowogen sampai mlanjer.

Dapat diyakini bahwa bahasa Sunda, Madura, Bali, Batak, Minang, Mentawai, Nias, Aceh, Bangka, Dayak, Bugis, Menado, Sumba, Sumbawa, Flores, Maluku, Papua masing-masing juga memiliki jati diri khas yang menarik untuk disimak di dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Merdeka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com