Konsumsi makanan dengan minyak yang berlebihan dapat mengakibatkan terhambatnya perurunan berat badan dalam tubuh Anda.
Sebagai alternatif, Anda bisa mencoba memasak tanpa minyak. Misalnya, menumis dengan air atau mentega extra virgin.
Proses memasak juga berpengaruh kepada kesuksesan Anda menurunkan berat badan.
Sebab, penambahan kondimen yang tidak sehat ke dalam masakan bisa menghambat penurunan berat badan.
Hal ini cukup menjadi dilema lantaran biasanya penambahan kondimen seperti sirup manis hingga saos tertentu justru meningkatkan kelezatan hidangan.
Baca juga: Bisakah Menurunkan Berat Badan 5 Kilogram dalam 1 Minggu?
Dikutip dari Healthline, makanan olahan rendah lemak sering dianggap sebagai pilihan sehat untuk menurunkan berat badan.
Padahal, makanan rendah lemak ini biasanya mengandung gula tinggi sehingga menyebabkan rasa lapar datang lebih cepat.
Alih-alih mengomsumsi makanan rendah lemak, cobalah untuk memilih kombinasi makanan bergizi.
Jika memungkinkan, pilihlah buah dan sayuran karena selain rendah lemak makanan ini juga kaya akan nutrisi.
Diet rendah serat berpotensi mengganggu upaya penurunan berat badan.
Studi menunjukkan bahwa jenis serat larut yang dikenal sebagai serat kental membantu mengurangi nafsu makan dengan membentuk gel yang menahan air.
Gel ini bergerak perlahan melalui saluran pencernaan dan memberikan rasa kenyang.
Artinya, kurang mengonsumsi makanan berserat bisa membuat Anda mudah merasakan lapar dan terus menerus mengonsumsi makanan.
Baca juga: Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat?
Diet rendah karbohidrat sangat efektif untuk menurunkan berat badan.
Namun, hal tersebut tidak akan berhasil apabila seseorang tersebut justru tidak membatasi jumlah lemak yang dikonsumsinya.
Oleh karena itu, selain mengurangi asupan karbohidrat, Anda juga bisa mencoba mengurangi asupan lemak di dalam makanan Anda.
Itulah tujuh kebiasaan makan yang tanpa disadari justru menghambat proses penurunan berat badan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.