KOMPAS.com - Bekas jerawat bagi sebagian orang menjadi hal yang perlu dirawat karena dapat mengganggu penampilan.
Cara menghilangkan bekas jerawat ada banyak jenisnya. Mulai dari yang bisa dilakukan di rumah hingga perawatan di rumah sakit.
Berbagai obat yang dijual bebas dapat membantu mengurangi munculnya bekas jerawat, sehingga perawatan bisa dilakukan di rumah.
Namun, perlu diingat bahwa krim dan losion yang dijual bebas tidak mungkin sepenuhnya menghilangkan atau meratakan bekas luka yang terangkat.
Berikut ini beberapa bahan-bahan dalam obat yang bisa mengurangi bekas jerawat, dilansir Medical News Today, 10 Juli 2022:
Baca juga: 11 Skincare Terbaik untuk Menghilangkan Bekas Jerawat
Kulit asam salisilat membantu membersihkan kotoran, sel-sel kulit, dan kotoran lain yang menyebabkan jerawat dari pori-pori kulit.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan pada 2010 menyarankan penggunaan produk pengelupasan yang mengandung 30 persen asam salisilat dan menerapkannya tiga sampai lima kali setiap 3-4 minggu.
Penulis juga mencatat bahwa asam salisilat tidak mungkin menyebabkan hiperpigmentasi. Oleh karena itu cocok digunakan pada kulit yang lebih gelap.
Asam salisilat juga membantu mengurangi pembengkakan dan kemerahan, yang dapat meminimalkan munculnya jaringan parut.
Asam salisilat dapat membantu mengobati semua jenis bekas luka. Tapi bagi yang memiliki kulit sensitif harus melakukan uji tempel pada area kecil kulit sebelum menggunakannya di seluruh wajah, karena dapat menyebabkan kekeringan atau iritasi.
Baca juga: 4 Cara Alami Hilangkan Jerawat dengan Cepat
Menurut penelitian yang diterbitkan pada 2017, retinoid topikal memblokir peradangan, mengurangi lesi jerawat, dan mempercepat regenerasi sel.
Penulis juga menyatakan bahwa retinoid dapat membantu meringankan bekas jerawat hiperpigmentasi, termasuk pada orang dengan warna kulit lebih gelap.
Tapi perlu dicatat bahwa retinoid dapat membuat kulit sensitif terhadap sinar matahari.