"Itu adalah salah satu boiler berujung tunggal yang pertama kali terlihat ketika bangkai kapal Titanic diidentifikasi pada 1985," ujar dia.
Adapun sejak pertama ditemukan pada 1985, tiang depan dan dek kapal telah runtuh. Tak hanya itu, gimnasium yang berada di dekat tangga besar juga ikut runtuh.
Menurut peneliti, kemungkinan bagian depan kapal Titanic akan menjadi bagian runtuh berikutnya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Film Titanic Pertama Kali Dirilis
Dilansir dari Kompas.com, 15 April 2022, perjalanan perdana sekaligus terakhir Titanic di Samudra Atlantik berawal dari Southampton, Inggris.
Kapal rancangan Irlandia William Pirrie ini diklaim sebagai kapal tercepat di dunia. Dibangun di Belfast, Irlandia, Titanic memiliki panjang 833 kaki atau sekitar 254 meter dari buritan ke busur.
Lambungnya dibagi menjadi 16 kompartemen, dengan 4 kompartemen dapat menampung banjir tanpa menghilangkan daya apung kapal. Ini juga yang membuat orang mengira Titanic tidak dapat tenggelam.
Saat meninggalkan pelabuhan, Titanic berada dalam jarak beberapa kaki dari kapal uap New York, tapi dapat melewatinya dengan aman.
Setelah berhenti di Cherbourg, Perancis, Queenstown, dan Irlandia untuk menjemput beberapa penumpang akhir, kapal besar ini pun berangkat dengan kecepatan penuh menuju tujuan akhir, New York City.
Namun, tepat sebelum tengah malam pada 14 April 1912, Titanic gagal mengalihkan jalurnya dari gunung es dan menghancurkan setidaknya 5 kompartemen lambungnya.
Lantaran kompartemen Titanic tidak ditutup di bagian atas, air dari kompartemen yang pecah memenuhi setiap kompartemen.
Akibatnya, busur pun tenggelam dan buritan naik hingga hampir tegak lurus. Setelah itu, Titanic pecah menjadi dua bagian dan tenggelam ke dasar Samudra Atlantik.
Dari 2.200 penumpang, setidaknya sebanyak 1.500 orang meninggal dunia. Sementara 700 orang lainnya, selamat dari tragedi ini.
Baca juga: Viral, Video Penumpang Histeris dan Berebut Pelampung Saat Kapal Diterjang Ombak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.