Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Orang dengan Fetish Serbet Dapur Beraksi di Media Sosial, Ini Kata Seksolog

Kompas.com - 04/09/2022, 09:06 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Penjelasan seksolog

Menurut Britannica, fetish atau fetisisme adalah bentuk penyimpangan seksual yang melibatkan keterikatan pada benda mati atau bagian tubuh manusia tertentu.

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, fetish terjadi saat seseorang memiliki gairah dengan benda-benda aneh dan tidak umum.

"Fetish itu kelainan seksual, dianggap sebagai penyimpangan seksual yang ringan," kata Boyke saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).

Ia mencontohkan beberapa fetish yang umum terjadi, antara lain terhadap celana dalam, stocking, dan sepatu hak tinggi.

Meski penyimpangan seksual, Boyke menganggap bahwa fetish merupakan hal wajar sepanjang tidak mengganggu orang lain.

Namun, berbeda apabila fetish yang dimiliki sampai mengganggu orang lain. Misalnya, fetish serbet dapur yang ramai di media sosial. Pemilik fetish dianggap meresahkan lantaran meminta serbet kepada orang lain.

Belum lagi, apabila setiap kali melakukan hubungan seksual dirinya harus menutup wajah dengan serbet.

"Itu tentu saja mengganggu, mengganggu kualitas hubungan seksual dengan pasangan," ungkap Boyke.

Baca juga: Aroma Bau Badan Ternyata Dapat Meningkatkan Gairah Seks

Kemungkinan disebabkan memori tertentu

Boyke mengungkapkan, fetish pada benda tak lazim seperti serbet dapur bisa terjadi karena ada memori atau trauma terhadap obyek tersebut.

"Mungkin bisa jadi waktu kecil dia kepergok melihat hubungan seks orang tuanya atau siapa, kemudian mukanya ditutup dengan serbet," tuturnya.

Dalam kondisi wajah tertutup serbet, lanjut Boyke, bisa saja pelaku berfantasi. Saat berfantasi ini kemungkinan tercium bau khas serbet dapur yang terekam dalam memori.

Sehingga muncullah perilaku menutup wajah dengan serbet ditambah membaui aroma serbet yang khas. Hanya dengan begitu, ia bisa merasa bergairah.

"Atau bisa saja dia waktu kecil ada serbet-serbet yang menjadi kenangan," ucap Boyke.

Ia melanjutkan, fetish terhadap benda aneh dan mengganggu orang lain ini bisa dihilangkan dengan berkonsultasi ke psikolog maupun psikiater.

Baik psikolog maupun psikiater, akan membantu pemilik fetish menghadapi penyimpangan seksualnya.

"Bisa membantu dengan dihilangkan trauma-trauma masa kecilnya misalnya. Kasihan juga, karena mereka kadang-kadang sulit sekali terangsang kalau tidak melihat objek-objek tersebut," tutur dia.

Baca juga: Monyet di Ubud Gunakan Batu untuk Masturbasi, Ilmuwan: Ini adalah Tanda Kecerdasan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com