Dalam wawancara terpisah, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latief Usman mengatakan, truk itu mengalami kecelakaan saat persneling terhenti di gigi tiga.
"Kami duga kecepatannya masih di atas 60 km per jam, ini masih kami duga," kata Latief di lokasi.
Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menyebutkan, lokasi kejadian tersebut sebagai daerah blackspot. Hal itu, kata Dewi, disinyalir menjadi salah satu penyebab kecelakaan.
"Di data Jasa Raharja ini memang blackspot area. Tadi sebelum ini, tandanya ada papan rambu rawan kecelakaan," tutur Dewi dikutip dari program Breaking News Kompas TV, Rabu (31/8/2022).
Dalam website resmi Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, blackspot didefinisikan sebagai suatu segmen yang kira-kira sepanjang 500 meter yang sering terjadi kecelakaan.
Atas kejadian tersebut, Dewi mengatakan akan mengevaluasi kondisi tersebut bersama forum lalu lintas mengingat daerah tersebut sudah ditandai sebagai daerah rawan kecelakaan.
Baca juga: Video Viral Kecelakaan Diduga akibat Ban Pecah di Jaksel, Ini Kronologinya
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (31/8/2022), berdasarkan penemuan di lapangan, secara keseluruhan, total korban dalam kecelakaan ini sebanyak 33 orang yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa.
Dari 33 orang tersebut, 10 orang meninggal dunia. Empat orang di antaranya adalah anak-anak dan enam orang lain merupakan orang dewasa.
Direktur RSUD Kota Bekasi Kusnanto Saidi mengatakan, pihaknya saat ini telah menangani sebanyak 11 orang korban dengan tujuh orang meninggal dunia.
"Dari tujuh orang, tiga orang anak-anak usia 9 tahun, 11, dan 13 tahun," kata dia.
Baca juga: Viral, Video Kecelakaan Truk Boks J&T Express Tabrak Belakang Truk Tronton, 1 Tewas
Kusnanto memastikan, korban selamat kini telah ditangani dan semua korban dalam kondisi yang stabil.
Sementara, untuk korban meninggal dunia, mereka diduga mengalami luka akibat hantaman benda keras.
"Luka benda tumpul ya, crash injury, mereka semua meninggal di lokasi," jelasnya.
Diketahui, di RS Ananda Bekasi, terdapat 22 korban kecelakaan yang ditangani, tiga orang di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, 11 pasien telah diizinkan pulang.