Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan 10.000 Vaksin Cacar Monyet, Siapa yang Dapat?

Kompas.com - 22/08/2022, 13:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Meski begitu, pada dasarnya gejala cacar monyet tidak terlalu berat. Namun, masyarakat harus senantiasa waspada tetapi tidak perlu panik.

Selain itu, penting juga untuk mengenali cara penularan cacar monyet, antara lain:

  • Menular melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi
  • Menular melalui benda yang terkontaminasi virus monkeypox
  • Menular melalui kulit yang terluka atau terbuka, meski tidak terlihat
  • Menular melalui saluran pernapasan maupun selaput lendir dari mata, hidung, atau mulut.

Baca juga: Sudah Masuk Indonesia, Apa Penyebab Cacar Monyet?

Gejala cacar monyet

Secara garis besar, gejala cacar monyet terbagi menjadi dua, yakni pada periode masa invasi selama 0-5 hari dan masa erupsi 1-3 hari.

1. Gejala cacar monyet masa invasi

  1. Demam tinggi
  2. Sakit kepala berat
  3. Kelenjar getah bening bengkak
  4. Nyeri otot
  5. Lemas

2. Gejala cacar monyet masa erupsi

Muncul ruam-ruam pada kulit, terutama di area wajah, kaki, telapak tangan, alat kelamin, serta selaput lendir mata.

Awalnya, ruam ini berupa lesi, bercak, atau bintik kemerahan yang muncul selama 24 jam.

Setelah empat hari, ruam itu akan berkembang menjadi bintik-bintik berisi cairan dan nanah.

Sekitar pada hari kesembilan, ruam akan mengering dan keropeng. Penderita cacar monyet bisa merasakan ruam selama tiga minggu.

Baca juga: Ada Kasus Pertama Cacar Monyet, Pemerintah Siapkan 10.000 Vaksin

Cara cacar monyet

Pada dasarnya, virus cacar monyet ditularkan melalui kontak erat dengan penderita.

Oleh karena itu, pencegahannya penularan cacar monyet adalah dengan menghindari kontak dengan pasien yang terkena virus cacar monyet, baik itu pada manusia maupun hewan.

Selain itu, hindari pula kontak dengan bahas apa saja yang bersentuhan langsung dengan penderita cacar monyet.

Penyebabnya adalah virus tersebut dapat ditularkan melalui benda-benda yang berada di sekitar pasien.

(Sumber: Kompas.com/Singgih Wiryono | Editor: Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com