Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Tepat MyPertamina, Ini Cara Daftar dan Transaksinya

Kompas.com - 01/08/2022, 17:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Uji coba pembelian Pertalite dan Solar dengan pendaftaran di Subsidi Tepat MyPertamina, kini berlaku di 50 kota/kabupaten di 27 provinsi.

Pendaftaran kendaraan khusus roda empat ke atas ini merupakan bagian dari rencana pemerintah dalam penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi agar tepat sasaran.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, meski prioritas pendaftaran hanya di 50 kota, tetapi kendaraan terdaftar sudah berasal dari semua provinsi.

"Prioritasnya (pendaftaran) di 50 kota, tapi yang daftar sudah di semua provinsi," ujar Irto, dikutip dari Kompas.com, Senin (1/8/2022).

Namun hingga saat ini, implementasi QR code untuk membeli BBM subsidi masih belum berlaku.

Pihak Pertamina masih menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.

Dengan demikian, penerapan pembatasan pembelian Pertalite dan Solar dengan menggunakan MyPertamina masih dalam tahap uji coba dan belum secara resmi berlaku.

Lantas, bagaimana cara daftar Subsidi MyPertamina?

Baca juga: Link, Syarat, dan Cara Daftar Subsidi Tepat MyPertamina secara Online

Cara daftar Subsidi Tepat MyPertamina

Untuk melakukan pendaftaran Subsidi Tepat MyPertamina, tak harus menggunakan aplikasi MyPertamina.

Berikut ini tahapan pendaftarannya:

  1. Buka laman https://subsiditepat.mypertamina.id/ 
  2. Siapkan dokumen yang meliputi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), foto kendaraan, dan dokumen pendukung lain.
  3. Selanjutnya, di laman https://subsiditepat.mypertamina.id/, centang informasi yang menerangkan bahwa Anda memahami persyaratan.
  4. Klik "Daftar Sekarang" dan ikuti instruksi dalam laman tersebut.
  5. Tahapan selanjutnya, menunggu pencocokan data selama maksimal 7 hari kerja.
  6. Status pendaftaran ini bisa dicek secara berkala melalui laman Subsidi Tepat MyPertamina.
  7. Apabila pendaftaran terkonfirmasi, selanjutnya unduh QR Code dan simpan untuk melakukan transaksi di SPBU Pertamina.

Selama masa uji coba, bagi kendaraan roda empat ke atas yang sudah terdaftar di Subsidi Tepat MyPertamina, bisa melakukan pengisian BBM subsidi dengan menunjukkan QR code.

Baca juga: Apakah Kode QR MyPertamina Ada Masa Berlakunya? Ini Kata Pertamina

Cara transaksi subsidi tepat MyPertamina

Berikut tata cara bertransaksi bagi konsumen yang kendaraannya sudah terdaftar:

  1. Siapkan QR code yang sudah diperoleh dari laman https://subsiditepat.mypertamina.id/
  2. Tunjukkan QR code tersebut kepada operator SPBU melalui ponsel maupun cetak
  3. Isi Solar subsidi atau Pertalite sesuai dengan kendaraan masing-masing
  4. Lakukan pembayaran menggunakan metode tunai (cash) atau non-tunai seperti kartu kredit atau debit.

Baca juga: Isi BBM Subsidi Tak Harus Miliki Aplikasi MyPertamina, Ini Penjelasan Pertamina

Daerah uji coba Subsidi Tepat MyPertamina

Adapun hingga kini, uji coba beli BBM Pertalite dan Solar dengan pendaftaran Subsidi Tepat MyPertamina dilaksanakan di 50 kabupaten/kota.

Berikut daftar wilayahnya:

Aceh

  • Kota Banda Aceh

Bali

  • Kabupaten Badung
  • Kota Denpasar

Banten

  • Kota Tangerang

Bengkulu

  • Kota Bengkulu

DI Yogyakarta

  • Kabupaten Sleman
  • Kabupaten Kulon Progo
  • Kabupaten Bantul
  • Kabupaten Gunungkidul
  • Kota Yogyakarta

DKI Jakarta

  • Kota Jakarta Timur

Gorontalo

  • Kota Gorontalo

Jambi

  • Kabupaten Muara Jambi

Jawa Barat

  • Kabupaten Bandung Barat
  • Kota Cirebon
  • Kota Bogor
  • Kabupaten Bekasi
  • Kabupaten Cianjur
  • Kota Bandung
  • Kabupaten Ciamis
  • Kota Tasikmalaya
  • Kota Sukabumi

Jawa Tengah

  • Kota Semarang
  • Kabupaten Cilacap
  • Kota Surakarta

Jawa Timur

  • Kota Madiun
  • Kota Malang
  • Kota Mojokerto

Kalimantan Barat

  • Kota Pontianak

Kalimantan Selatan

  • Kota Banjarbaru
  • Kota Banjarmasin

Kalimantan Utara

  • Kota Tarakan

Kepulauan Riau

  • Kabupaten Karimun

Maluku

  • Kota Ambon

Nusa Tenggara Barat

  • Kota Mataram

Nusa Tenggara Timur

  • Kabupaten Timor Tengah Utara

Papua

  • Kabupaten Mimika

Papua Barat

  • Kabupaten Sorong

Riau

  • Kota Pekanbaru

Sulawesi Selatan

  • Kota Makassar

Sulawesi Tengah

  • Kota Palu

Sulawesi Utara

  • Kota Manado

Sumatera Barat

  • Kota Pariaman
  • Kabupaten Agam
  • Kota Bukittinggi
  • Kota Padang Panjang
  • Kabupaten Tanah Datar

Sumatera Selatan

  • Kota Palembang

Sumatera Utara

  • Kota Pematangsiantar
  • Kota Sibolga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com