Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Fitur Panggilan WhatsApp, Bikin Grup Video Call Lebih Mudah

Kompas.com - 26/07/2022, 19:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.comWhatsApp kini memiliki fitur yang mempermudah pengguna untuk bergabung ke panggilan grup video call.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk bergabung ke grup video call, meskipun obrolan telah dimulai.

Baca juga: WhatsApp Uji Coba Hilangkan Status Online di Profil Pengguna

Bisa bergabung ke obrolan kapanpun

Dikutip dari blog WhatsApp, melalui fitur ini, pengguna tidak harus menjawab panggilan grup saat panggilan dimulai.

Selain itu, WhatsApp mengklaim, fitur terbaru ini memberikan kemudahan dalam percakapan tatap muka ke panggilan grup di WhatsApp.

"Dengan fitur ini, jika seseorang dari grup Anda melewatkan panggilan grup saat panggilan berdering, pengguna tersebut masih dapat bergabung kapan pun. Anda juga dapat keluar dan bergabung kembali selama panggilan masih berlangsung," kata pihak WhatsApp.

Selain itu, terdapat layar info panggilan agar Anda dapat mengetahui siapa saja yang sedang berada dalam panggilan dan siapa saja yang telah diundang tetapi belum bergabung ke panggilan.

Jika Anda menekan 'abaikan', Anda masih dapat bergabung nanti dari tab panggilan di WhatsApp.

Cara melakukan panggilan video grup

Melakukan group video call dari chat grup

  1. Buka chat grup WhatsAp yang ingin Anda hubungi melalui panggilan video.
  2. Jika chat grup Anda memiliki sembilan peserta atau lebih, ketuk tombol Panggilan grup (icon telepon).
  3. Jika chat grup Anda memiliki delapan peserta atau kurang, ketuk Panggilan video (icon kamera). Panggilan akan langsung dimulai.
  4. Cari kontak yang ingin Anda tambahkan ke panggilan, lalu ketuk Panggilan video (icon kamera).

Baca juga: Cara Sembunyikan Status Last Seen atau “Terakhir Dilihat” WhatsApp

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com