Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 21 Juli: Indonesia Lagi-lagi Catatkan Kasus Tertinggi dalam 4 Bulan Terakhir

Kompas.com - 21/07/2022, 09:04 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan, itu adalah kelompok keenam yang diizinkan menerima dosis booster kedua, dikutip dari New Straits Times.

Kelompok lainnya adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas dengan penyakit penyerta, mereka yang berusia 60 tahun ke atas tanpa penyakit penyerta.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Pelaku Perjalanan Domestik Wajib Booster, Berikut Perinciannya

Kemudian individu yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang, individu berusia 18 hingga 59 tahun dengan penyakit penyerta, dan petugas kesehatan.

"Kami juga mengizinkan wisatawan yang pergi ke luar negeri untuk mendapatkan booster kedua jika mereka memilih demikian," kata Khairy.

Hingga saat ini, 225.848 dosis kedua suntikan vaksin Covid-19 telah diberikan.

Kendati demikian, sebanyak 6.842.911 orang atau sekitar 30 persen dari populasi orang dewasa yang memenuhi syarat untuk dosis booster pertama, belum mendapatkannya.

Baca juga: Syarat Terbaru Naik Kereta Api Mulai 17 Juli 2022, Apa Saja?

Perubahan siklus menstruasi setelah vaksin

Otoritas kesehatan Perancis telah mengundang wanita yang menduga siklus menstruasi mereka dipengaruhi oleh vaksin Covid-19 untuk melaporkannya di situs pemerintah.

Saran dari Badan Keamanan Obat Nasional (ANSM) adalah bagian dari upaya untuk menyelidiki kemungkinan efek samping dari vaksin Pfizer dan Moderna, dikutip dari Channel News Asia.

Dalam sebuah pernyataan, ANSM mendesak perempuan untuk memberikan informasi sedetail mungkin dalam formulir deklarasi.

Baca juga: Kram Perut di Luar Masa Menstruasi? Bisa Jadi Anda Tengah Mengalami Ini

Diketahui, perubahan menstruasi telah dilaporkan ke dokter oleh sekitar 11.000 wanita, sebagian besar melibatkan gejala tidak serius.

Termasuk di antara perubahan itu adalah periode yang tidak menentu dan pendarahan lebih berat atau lemah dari biasanya.

Ini sebagian besar adalah efek jangka pendek yang muncul setelah ditusuk, tetapi tidak ada hubungan pasti yang dikonfirmasi.

Penelitian yang diterbitkan minggu lalu di jurnal Science Advances menemukan bahwa 42 persen responden survei melaporkan menstruasi yang lebih berat setelah vaksinasi.

Baca juga: Ramai soal Siklus Menstruasi pada Pasien Koma, Ini Penjelasan Dokter

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Vaksin Covid-19 Tangkal Penularan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com