Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata TNI AU soal Kursi Pelontar di Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora

Kompas.com - 21/07/2022, 07:29 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma Indan Gilang Buldansyah menegaskan, pesawat T-50i Golden Eagle yang jatuh di Blora pada Senin (18/7/2022) malam mempunyai kursi pelontar.

"T-50i dilengkapi dengan kursi pelontar," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (20/7/2022).

Namun terkait dengan apakah pilot menggunakan kursi pelontar tersebut terkait dengan kecelakaan di Blora, imbuhnya hal itu menjadi salah satu yang akan diselidiki.

Indan menambahkan, penyelidikan atas insiden jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle dilakukan oleh tim khusus dari TNI AU.

"Hal tersebut (soal kursi lontar) menjadi bagian dari materi penyelidikan. (Tim penyelidik) Dari TNI AU," paparnya.

Baca juga: Mengenal Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Ramai di media sosial

Sebelumnya, pertanyaan perihal kursi pelontar di pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle milik TNI AU ramai di media sosial.

Banyak yang mempertanyakan perihal ada tidaknya kursi pelontar pada pesawat T-50i Golden Eagle yang jatuh di Blora tersebut.

Bahkan ada yang berpekulasi, pelontar di pesawat T-50i Golden Eagle tidak berfungsi.

"Gk mungkin seorang pilot gagal untuk kapan waktu nya untuk melompat di kursi pelontar . Jgn2 gk berfungsi," tulis akun @TriJuniarto87.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Latih Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Latih Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan

Sekilas tentang pesawat T-50i Golden Eagle 

Pesawat tempur T-50i Golden Eagle.Dispenau Pesawat tempur T-50i Golden Eagle.

Dikutip dari Kompas.com (19/7/2022), T-50i Golden Eagle ditenagai mesin General Electric F404-GE-102 yang mampu menghasilkan daya dorong 17.700 pounds.

Kecepatan maksimal pesawat T-50i Golden Eagle bisa mencapai 1,5 mach atau 1,5 kali kecepatan suara (1.600 kilometer per jam).

Sekilas, tampilan T-50i mirip dengan pesawat F-16. Bedanya, dua lubang masuk jet Golden Eagle T-50i berada di bawah sayap, bukan terletak di perut seperti F-16.

Kemiripan lainya, yakni keduanya sama-sama memiliki bubble canopy, wing, dan fuselage yang saling menyatu serta beberapa kemiripan lainnya, sehingga sering disebut "Baby Falcon".

Baca juga: Latihan Terbang Malam yang Berujung Jatuhnya Pesawat T-50i di Blora

Pesawat generasi keempat

Lettu Pnb Allan Safitra Indra WahyudiDispenau Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi
Golden Eagle T-50i memiliki panjang 43 kaki (sekitar 13,106 meter) serta lebar sayap 31 kaki (sekitar 9,448 meter), dan tinggi 16 kaki (sekitar 4,87 meter).

Selain itu, T-50i dilengkapi radar udara sehingga mampu mengubah misi, dari jet latih, langsung menjadi misi semua operasi, yakni menyerang dari udara ke udara, atau dari udara ke darat, baik siang maupun malam hari, dalam segala kondisi cuaca.

Di kalangan penerbangan tempur, T-50i Golden Eagle sekelas dengan kompetitor utamanya, Yakovlev Yak-130 Mitten (Rusia), Aermacchi M-346 (Italia), atau L-159 buatan Ceko.

Soal teknologi yang diusung, pesawat T-50i Golden Eagle yang merupakan produk bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat (Locheed Martin), masuk dalam varian generasi keempat (modern).

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Medan-Jakarta Lion Air, Citilink, Garuda Indonesia

Pesawat T-50i Golden Eagle jatuh di Blora

Proses evakuasi jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle di BloraKOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA Proses evakuasi jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle di Blora

Sebagaimana diberitakan, pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU jatuh di Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah pada Senin (18/7/2022) malam.

Pesawat Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun, yang diawaki satu penerbang tersebut mengalami kecelakaan saat melakukan latihan night tactical intercept.

Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Kapten Sus Yudha Pramono mengatakan, sebelum hilang kontak, pilot pesawat T-50i Golden Eagle, Lettu Pnb Allan Safitra Indera W dilaporkan sempat melakukan kontak dengan flight director, pada pukul 19.25 WIB.

Namun, setelah itu pesawat tidak dapat dikontak.

Pilot jet tempur tersebut, Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi gugur dalam insiden itu.

Baca juga: Spesifikasi Fokker 27, Pesawat TNI AU Jembatan Udara Antarpulau di Wilayah Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com