Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Hujan di Musim Kemarau Sering Terjadi di Indonesia

Kompas.com - 17/07/2022, 12:03 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Fenomena-fenomena tersebut memicu dinamika cuaca yang berdampak turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Saat Imlek Selalu Turun Hujan

Salah satu fenomena yang terjadi pada Juli ini adalah fenomena La Nina yang diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.

"Kondisi tersebut masih turut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia," kata Guswanto dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).

Selain La Nina, fenomena Dipole Mode yang terjadi di Samudra Hindia juga mengingkatkan curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat.

Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...

Sedangkan untuk fenomena MJO, gelombang Kelvin dan gelombang Roosby membuat peningkatan aktivitas konektif dan pembentukan awan hujan dalam skala regional.

"Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer," terangnya.

Guswanto menuturkan akibat fenomena-fenomena tersebut membuat sebagian besar wilayah Indonesia yang sudah memasuki musim kemarau berpotensi turun hujan.

Baca juga: Ramai soal Penyebab Cuaca Dingin yang Berlangsung hingga Agustus, Ini Penjelasan BMKG

Waspada bencana

BMKG mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan adanya potensi hujan lebat yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Bencana hidrometeorologi yang dimaksud seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang.

Selain itu, Guswanto juga mewanti-wanti masyarakat agar waspada terhadap dampak kekeringan yang terjadi saat musim kemarau.

Baca juga: Bagaimana Solusi Hentikan Banjir Jakarta?

Oleh sebab itu, masyarakat dapat mempersiapkan cadangan air selama terjadi hujan pada musim kemarau.

Sehingga saat tidak terjadi hujan dalam waktu cukup lama di musim kemarau persediaan air masih mencukupi.

"Hemat dan gunakan air secara bijak. Supaya dampak kekeringan akibat kemarau bisa kita hadapi bersama," pungkasnya.

Baca juga: Analisis BRIN soal Banjir Rob Semarang, Benarkah karena Fenomena Astronomis?

(Sumber: Kompas.com/ Ellyvon Pranita, Dian Erika Nugraheny | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara membersihkan rumah setelah banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com