Varian tersebut disebut lebih baik daripada jenis virus corona lainnya dalam mengatasi kekebalan yang diberikan oleh infeksi dan vaksin sebelumnya.
Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan, BA.2.75 yang dijuluki Centaurus kemungkinan telah bermutasi dengan cara yang dapat menghilangkan kekebalan utama.
Strain telah terdeteksi di sejumlah negara termasuk Jerman, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat.
Baca juga: Ramai di Medsos, Bolehkah Mengambil Foto atau Video di Stasiun?
Otoritas kesehatan Belanda pada Rabu (13/7/2022) menjadi yang terbaru mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi strain tersebut.
Kendati demikian, hingga kini masih belum diketahui apakah variannya lebih parah, lebih menular, dan menghindari kekebalan.
"Setiap varian masa depan akan memiliki keunggulan ini jika harus bersaing dengan strain sebelumnya," kata dia.
Varian tersebut pertama kali diidentifikasi di India dan julukan Centaurus kemudian beredar di Twitter. Otoritas kesehatan global tidak terlibat dalam pemberian nama itu.
Baca juga: Cara Hapus Akun Twitter secara Permanen