Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ahli UGM soal Sapi Menangis Sedih Saat Akan Disembelih

Kompas.com - 12/07/2022, 18:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Idul Adha dikenal juga dengan Hari Raya Kurban karena pada hada hari tersebut dilakukan pula penyembelihan hewan kurban.

Hewan kurban biasanya terdiri dari kambing, domba, atau sapi.

Pada momen penyembelihan itu muncul sebuah unggahan video memperlihatkan seekor sapi yang "menangis" saat akan disembelih, beredar di media sosial Instagram.

Video tersebut diunggah akun Instagram berikut ini, dan disukai lebih dari 20.000 warganet.

"Sapinya kena mental," tulis keterangan dalam video tersebut.

Benarkah sapi bisa "menangis" dan merupakan tanda emosi atau sedih saat akan disembelih?

Baca juga: Benarkah Sapi Menangis karena Sedih Akan Disembelih? Ini Kata Ahli UGM

Penjelasan dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo menjelaskan, air mata pada sapi yang akan disembelih menurutnya tidak ada kaitannya dengan air mata kesedihan.

Menurut Slamet, air mata itu bisa berasal dari proses pengiriman si sapi dari penjual ke pembeli, atau dari pembeli ke lokasi penyembelihan menggunakan kendaraan.

"Itu respon fisiologis, pertahanan tubuh untuk membuang benda-benda halus yang menempel pada mata. Air mata pada sapi kurban biasanya akibat saat transportasi terpapar asap, debu, dan lain-lain," jelas Slamet kepada Kompas.com, Sabtu (9/7/2022).

Sebaliknya, sapi yang tidak dikirimkan menggunakan transportasi, menurut Slamet tidak akan mengeluarkan air mata.

Apakah sapi bisa sedih?

Sapi jenis limosin milik peternak asal Cianjur, Jawa Barat, yang dipesan Presiden Jokowi untuk hewan kurban tahun iniIstimewa untuk Kompas.com Sapi jenis limosin milik peternak asal Cianjur, Jawa Barat, yang dipesan Presiden Jokowi untuk hewan kurban tahun ini

Sebelum disembelih, apakah sapi bisa merasakan emosi dan menunjukkannya dalam bentuk "menangis"?

Terkait hal itu, Slamet menjawab bahwa anggapan sapi "menangis" karena sedih atau tahu akan disembelih adalah tidak benar.

"Secara psikologis tidak ada. Sapi kalau secara psikologis terancam justru jadi beringas, bukan menangis," ujar dia.

Karena itu menurutnya tidak benar jika ada yang menganggap sapi "menangis" karena sedih akan disembelih.

Baca juga: Benarkah Sapi Menangis Saat Akan Disembelih?

 

Kondisi psikologis sapi

Pedagang sapi kurban di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (5/7/2022). KOMPAS.com/ACH. FAWAIDI Pedagang sapi kurban di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (5/7/2022).

Menurut Slamet, menangis pada hewan yang merupakan ekspresi dari kondisi psikologisnya hanya bisa ditemukan pada hewan-hewan primata, seperti kera, monyet, atau orangutan.

"Beberapa hewan seperti primata dikenal psikologis menangis, tapi pada sapi tidak dikenal psikologis menangis, bahkan ketika misal tubuhnya kesakitan pun tidak ada tanda-tanda menangis seperti pada primata," jelas Slamet.

Nah itulah penjelasan ahli UGM mengenai pertanyaan benarkah sapi menangis karena sedih akan disembelih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com