Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas Kampanyekan Anak Sambil Bagikan Minyak Goreng Dinilai Tak Etis dan Tak Sensitif

Kompas.com - 12/07/2022, 18:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Klarifikasi PAN

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Maula menjelaskan, kedatangan Zulhas ke acara tersebut dalam kapasitas mewakili partai, bukan pemerintah.

Sebab acara itu menurutnya adalah acara yang diinisiasi oleh PAN.

"Acara itu hari Sabtu, di mana para pegawai ASN di pemerintahan libur. Acara itu bukan acara pemerintahan, tetapi acara partai. Bang Zulkifli Hasan hadir selaku Ketua Umum PAN meninjau acara PAN, yaitu PANsar Murah," jelas Viva Yoga kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Viva mengakui, Minyakita merupakan program pemerintah yakni Kementerian Perdagangan untuk mendorong kewajiban pengusaha-pengusaha minyak goreng memenuhi permintaan pasar domestik (Domestic Market Obligation/DMO).

Namun kata Viva, kehadiran minyak goreng murah itu bukan serta-merta digunakan partai untuk kepentingan politik.

Viva mengatakan, PAN telah membeli minyak goreng kemasan Minyakita untuk dibagikan kepada warga lampung dalam acara PANsar murah.

"Minyak curah kemasan itu beli, tidak gratis. Dan dibagikan oleh Futri di daerah pemilihannya. Hal ini tentu sikap yang baik karena dapat memberi manfaat bagi ibu-ibu di dapilnya," tutur Viva. 

Baca juga: Zulhas Bagikan Minyak Goreng Sambil Kampanye Pilih Putrinya, Ini Klarifikasi PAN

Tak etis dan tak sensitif

Menanggapi kejadian tersebut, Direktur Eksekutif Center for Democracy & Governance Studies (CDGS) Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, apa yang dilakukan Zulhas tidak etis dan tidak sensitif pada penderitaan rakyat.

Menurutnya, ketidaketisan itu karena Zulhas juga merupakan Mendag yang mengendalikan operasi pasar untuk distribusi minyak curah.

Hal itu justru dijadikan sebagai ajang kampanye untuk kepentingan anaknya sendiri.

"Artinya, ada kekuasaan negara yang dimanfaatkan secara tidak berintegritas. Zulhas seolah tidak bisa memisahkan antara kepentingan privat dan kekuasaan publik," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (12/7/2022).

Umam mengatakan, tindakan Zulhas tersebut tidak sensitif terhadap penderitaan rakyat kecil di tengah tekanan ekonomi akibat inflasi.

Baca juga: PKB soal Zulhas Bagi-bagi Minyak Goreng Sambil Kampanye: Bikin Malu, Jangan Keterlaluan!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com