Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkrut, Sri Lanka Lakukan Upaya-upaya Ini untuk Coba Bertahan

Kompas.com - 23/06/2022, 17:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini Sri Lanka tengah mengalami krisis ekonomi, bahkan bisa dikatakan, Sri Lanka telah bangkrut.

Diberitakan ABC, Rabu (22/6/2022), Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe menyatakan bahwa perekonomian negaranya telah kolaps.

Ekonomi Sri Lanka yang sarat akan utang akhirnya runtuh setelah berbulan-bulan negara itu kekurangan makanan, bahan bakar, dan listrik.

"Ekonomi kita telah benar-benar runtuh," kata dia.

Upaya yang dilakukan

Untuk mengatasi masalah keuangannya, negara ini melakukan sejumlah upaya. Salah satunya adalah menurunkan batas usia minimal tenaga kerja perempuan yang diizinkan bekerja di luar negeri.

Sebelumnya, perempuan yang akan bekerja di luar negeri dibatasi dengan usia minimal 23 tahun, sedangkan khusus untuk negara tujuan Arab Saudi, batasannya lebih tinggi, yakni 25 tahun.

Namun, per Selasa (21/6/2022), batas usia ini diturunkan menjadi 21 tahun untuk semua negara tujuan.

Hal itu dilatarbelakangi oleh kondisi krisis terparah yang tengah melanda Sri Lanka sejak negara di Asia Selatan ini merdeka pada tahun 1948.

"Kabinet menteri menyetujui keputusan untuk menurunkan usia minimum menjadi 21 tahun untuk semua negara mengingat kebutuhan meningkatkan kesempatan kerja asing," kata juru bicara pemerintah, Bandula Gunawardana, dilansir dari NDTV , Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Cadangan BBM Hampir Habis, Apa Sebabnya?

Tangkap layar Lasanda Deepthi, wanita Sri Lanka berusia 43 tahun, pengemudi bajaj online di pinggiran ibu kota komersial Sri Lanka.
REUTERS via Twitter Tangkap layar Lasanda Deepthi, wanita Sri Lanka berusia 43 tahun, pengemudi bajaj online di pinggiran ibu kota komersial Sri Lanka.

Semakin banyak pekerja asing yang diberangkatkan, maka akan semakin banyak dolar yang masuk ke negara beribu kota Kolombo ini.

Pendapatan devisa negara yang berasal dari para tenaga imigran, sudah lama menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar Sri Lanka. Kurang lebih, pendapatan dari sektor ini mencapai sekitar 7 miliar dolar AS per tahun.

Jumlah ini dilaporkan sempat mengalami penurunan selama pandemi Covid-19, karena terjadi krisis ekonomi global yang menghantam cukup keras.

Dilaporkan pendapatan devisa Sri Lanka dari para tenaga imigran ini turun menjadi 5,4 miliar dolar AS pada 2021 dan 3,5 miliar dolar AS di tahun ini.

Saat ini, diketahui ada lebih dari 1,6 juta orang dari negara berpenduduk 22 juta jiwa itu yang bekerja di luar negeri, khususnya di negara-negara Timur Tengah.

Tak hanya menurunkan batas usia tenaga kerja perempuan, pemerintah Sri Lanka juga mengupayakan hal-hal lain demi dapat tercukupinya kebutuhan masyarakat di tengah kondisi sulit ini 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Tren
Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi 'Online'

Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi "Online"

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Tren
Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

Tren
Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com