Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Kanker, Faktor Risiko, Cara Deteksi Dini, dan Pencegahannya

Kompas.com - 14/06/2022, 15:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali.

Secara alamiah, ketika sel-sel pada tubuh manusia menjadi tua atau rusak, mereka mati dan diganti dengan sel-sel baru.

Kematian sel terprogram ini disebut apoptosis, dan ketika proses ini rusak, pertumbuhan yang abnormal akan terjadi.

Tumor dan kanker

Dikutip dari penjelasan dr. Nur Rahman, Sp.B. di website RS UNS, sel dapat mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali jika ada kerusakan atau mutasi pada DNA.

Pertumbuhan yang tidak terkendali ini umumnya berubah membentuk massa atau benjolan yang dikenal sebagai tumor. Tumor tersebut kemudian dinamai sesuai dengan tempat tumor tersebut berasal.

Beda tumor dan kanker

Perlu dipahami, tidak semua jenis tumor itu kanker. Tumor ada yang berupa tumor jinak dan ada yang ganas.

Tumor jinak dapat dihilangkan dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Adapun tumor ganas merupakan kanker yang dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke organ tubuh lain. Ada beberapa kanker tidak membentuk tumor misalnya leukemia.

Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dan jaringan ganas yang menyusup ke jaringan sehat di sekitarnya.

Di samping itu, sel kanker dapat menyebar (metastasis) ke organ tubuh lain yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening hingga menjadi suatu kondisi serius yang sangat sulit untuk diobati.

Jenis-jenis kanker

Ada lima kelompok besar yang digunakan untuk mengklasifikasikan kanker yaitu karsinoma, sarkoma, limfoma, adenoma dan leukemia (National Cancer Institute, 2009).

  • Karsinoma ialah kanker yang berasal dari sel epitel yang umumnya berada pada permukaan kulit, permukaan suatu organ atau saluran di tubuh. Contohnya pada kanker payudara, kanker paru paru, kanker epitel kulit dan lain-lain.
  • Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak, otot, pembuluh darah, atau jaringan ikat.
  • Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan sistem kekebalan tubuh.
  • Adeno karsinoma ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari, kelenjar adrenal, kelenjar parotis dan jaringan kelenjar lainnya.
  • Leukemia ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti sumsum tulang dan sering menumpuk dalam aliran darah.

Penamaan lain tergantung dari jenis sel yang terlibat. Sebagai contoh melanoma maligna (kanker dari sel melanosit penghasil melanin), multiple myeloma, dan lain lain.

Terdapat lebih daripada 100 jenis kanker dan masing-masing diklasifikasi berdasarkan jenis sel yang terlibat.

WHO melaporkan lima besar jenis kanker yang ditemukan pada laki-laki di dunia pada tahun 2012, yaitu kanker paru, prostat, kolorektum, kanker lambung, dan kanker hati.

Sedangkan pada perempuan yang terbanyak adalah kanker payudara, kolorektum, paru-paru, serviks uteri, serta kanker lambung

Faktor risiko kanker

Terdapat empat faktor penyebab kanker seperti biologis, lingkungan, makanan dan psikologis. Keempat-empat faktor penyebab kanker tersebut dijelaskan seperti berikut:

1. Biologis

(a) Keturunan: Sejumlah penelitian menemukan bahwa sekitar 5 persen dari kasus kanker diakibatkan oleh faktor keturunan.

(b) Hormon: estrogen yang berlebihan dalam tubuh dapat meningkatkan kemungkinan terjangkitnya kanker kandungan dan kanker payudara.

Sedang hormon progesteron meskipun dapat mencegah timbulnya kanker endometrium, tetapi meningkatkan risiko kanker payudara. Kedua jenis hormon tersebut banyak digunakan sebagai bahan pil atau suntik KB maupun terapi hormon pada wanita menopause.

Penggunaan jangka panjang dapat mengurangi risiko kanker kandungan dan endometrium, tetapi meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker hati.

(c) Virus dan kuman: Virus human papilloma (HPV), merupakan penyebab utama kanker leher rahim dan dapat meningkatkan risiko timbulnya kanker jenis lain.

Virus hepatitis B dan hepatitis C dapat memicu timbulnya kanker hati. Virus human T-cell leukemia/lymphoma (HTLV-1) meningkatkan risiko limfoma dan leukemia. Virus human immunodefisiensi (HIV) yang dikenal sebagai penyebab AIDS ini meningkatkan risiko limfoma dan Kaposi’s sarcoma.

Virus Epstein-Barr meningkatkan risiko terjangkitnya limfoma. Virus human herpes 8 (HHV8) dapat menyebabkan Kaposi’s sarcoma. Helicobacter pylori penyebab luka lambung dan usus juga dapat menimbulkan kanker di sepanjang saluran pencernaan.

2. Lingkungan

(a) Tembakau: Asap rokok/tembakau yang dihirup baik perokok aktif maupun perokok pasif dapat menyebabkan kanker paru paru, pita suara, mulut, tenggorokan, ginjal, kandung kencing, kerongkongan, saluran cerna, pankreas, leukemia, dan leher rahim.

(b) Penyinaran yang berlebihan: Sinar matahari pagi baik untuk kesehatan. Tetapi sinar matahari siang yang banyak mengandung ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit.

(c) Polusi udara

3. Makanan dan pola hidup

Banyak zat kimia yang ditambahkan dalam makanan dapat menjadi pemicu kanker, misalnya zat pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan dan perasa buatan.

Padahal hampir semua makanan/minuman produksi pabrik atau yang dijual di restoran mengandung zat-zat tambahan tersebut. Selain itu kebanyakan sayur-sayuran dan buah-buahan ditanam dengan mengandalkan pupuk buatan dan pestisida.

Makanan yang dipanggang, dibakar, atau digoreng dengan minyak jelantah juga berpotensi menyebabkan kanker. Sepertiga kematian akibat kanker berhubungan dengan lima kebiasaan gaya hidup dan pola makan.

Kelima faktor tersebut yaitu obesitas, diet rendah sayur dan buah, kurang aktivitas fisik, penggunaan tembakau, konsumsi daging merah yang berlebih, dan penggunaan alkohol.

4. Psikologis

Kondisi stress dapat melemahkan respons imunitas tubuh. Menurunnya sistem imunitas ini mempermudah sel-sel kanker menyerang tubuh karena kemampuan sel imun untuk mengenal dan melawan tidak dapat berfungsi secara baik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com