KOMPAS.com - Saat Anda mengunjungi toko, minimarket, atau swalayan, tentu tidak asing dengan kehadiran permen dan minuman bersoda yang ditempatkan di dekat kasir.
Tidak hanya permen dan minuman bersoda, terkadang di situ juga ada berbagai macam merek cokelat.
Dilansir dari CNN, Sabtu (21/5/2022), saat pengunjung mengantre untuk membayar barang belanjaannya di kasir, tidak dipungkiri bahwa mereka bisa merasa jenuh atau bosan.
Saat pengunjung swalayan itu bosan dan melihat makanan atau minuman manis, mereka cenderung memasukkan benda itu ke dalam keranjang belanjaan meski sebenarnya mereka tidak begitu menginginkan.
Tindakan menaruh permen atau minuman bersoda ke dalam keranjang belanja mungkin hal yang spontan, namun ada alasan mengapa pihak swalayan meletakkan barang tersebut di dekat kasir.
Menurut perusahaan riset pasar IRI, setidaknya pengunjung bakal mengeluarkan banyak uang saat pembayaran, diperkirakan pembeli menghabiskan 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 87,8 triliun di kasir.
"Pembelian impulsif mewakili komponen perilaku konsumen yang jauh lebih besar daripada yang disadari orang," kata James Burroughs, yang mempelajari pola konsumen di McIntire School of Commerce University of Virginia.
"Bagian depan toko adalah 'real estate' utama untuk meletakkan barang-barang impulsif," lanjut dia.
Baca juga: Intip Gaya Julia Fox Pakai Bikini Saat Belanja di Swalayan
Transisi ke supermarket atau swalayan di awal abad ke-20 membuat orang-orang berpotensi berbelanja impulsif.
Tiba-tiba, pembeli bisa berkeliaran di sekitar toko dan mengambil apa pun yang mereka inginkan dari rak, alih-alih meminta petugas toko untuk memenuhi pesanan mereka.
Saat ini, toko memetakan hampir setiap inci lingkungan fisik mereka untuk memengaruhi keputusan pembeli.
Misalnya, kotak susu ditempatkan jauh di belakang toko, memaksa pelanggan berkeliaran dan mengambil banyak produk lain sebelum mereka akhirnya sampai di bagian susu dan membeli produk susu.
Selain itu, kotak daging sering diletakkan di sisi lain toko untuk membuat pembeli berjalan-jalan dan melemparkan lebih banyak barang ke dalam keranjang belanjaan.
Baca juga: Tak Boleh Memakai Permen untuk Kembalian Saat Belanja, Ini Sanksinya
Trik lainnya yakni saus tomat diletakkan bersebelahan dengan pasta dan kerucut wafel berada di sebelah freezer es krim.
Ini merupakan sebuah strategi yang dikenal sebagai cross-merchandising.
Kotak sereal biasanya berada di dekat lantai setinggi mata anak-anak, yang memudahkan mereka membujuk para orang tua untuk membelinya.
"Pencahayaan, suhu, pengaturan rak dan lorong, semuanya telah diteliti dan disempurnakan secara ekstensif," kata Marion Nestle, profesor emerita studi nutrisi dan makanan di Universitas New York.
"Dan tujuannya adalah untuk membuat orang membeli lebih banyak produk," kata dia.
Sementara itu, toko-toko menaruh barang-barang kecil dan murah untuk konsumsi cepat di dekat kasir karena lebih mudah bagi pelanggan untuk melemparkannya ke dalam troli mereka, seperti permen dan minuman soda.
Baca juga: Siapa yang Kalap Belanja Online Selama di Rumah Saja? Ini Cara Mengendalikannya...
Di sisi lain, pakar pemasaran mengatakan alasan lain mengapa permen diletakkan di kasir ketimbang di pintu masuk swalayan.
Burroughs mengatakan, orang-orang lebih cenderung menyerah pada impuls jika mereka sudah lelah.
Artinya, pengunjung yang sudah berkeliling toko dan memasukkan beberapa barang ke keranjang bisa dipastikan sudah kelelahan, sehingga mereka cenderung kurang waspada dan mudah memasukkan permen atau minuman ringan ke keranjangnya.
Padahal, kalori dari permen dan soda termasuk makanan dan minuman tidak sehat.
Pusat Sains untuk Kepentingan Umum pada 2015 telah memimpin kampanye untuk mendorong toko mengubah apa yang mereka jual di dekat kasir.
Hal ini membuat jaringan toko kelontong teratas di Inggris telah menghilangkan permen dari kasir sama sekali.
Di Berkeley, California, Amerika Serikat, dewan kota mengeluarkan undang-undang "pembayaran yang sehat" pada tahun 2020 yang mengatur produk mana yang dapat dijual di dekat kasir dan yang tidak.
Adapun makanan yang dijual di luar toko yakni junk food, permen, dan soda.
Sementara, makanan yang dijual saat pembeli masuk ke dalam toko yakni buah-buahan segar atau kering, kacang-kacangan, yogurt dan permen karet bebas gula.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.