Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 22 Mei: Subvarian Omicron BA.4 Terdeteksi di Filipina

Kompas.com - 22/05/2022, 09:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Update virus corona penyebab Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara di dunia, Minggu (22/5/2022). 

Berdasarkan data real time Worldometers pada Minggu (22/5/2022) pagi, total kasus virus corona secara global, yakni:

  • Total kasus positif: 526.969.434
  • Total pasien sembuh: 496.770.711
  • Total korban meninggal: 6.299.467

Update corona Indonesia

Satgas Penanganan Covid-19 pada Sabtu (21/5/2022) pukul 12.00 WIB, mencatat ada penambahan 263 kasus harian baru.

Kasus aktif virus corona penyebab Covid-19 dilaporkan berkurang secara signifikan di Indonesia pada Sabtu (21/5/2022) menjadi 3 kasus dalam 24 jam.

Kasus aktif adalah angka kasus positif Covid-19 dikurangi dengan jumlah kesembuhan dan kematian.

Berikut update kasus harian Covid-19 di Indonesia per Minggu (22/5/2022) pagi:

  • Kasus penambahan infeksi harian: 3
  • Korban meninggal: 6
  • Pasien sembuh: 254

Dengan penambahan angka tersebut, total kasus Covid-19 yang tercatat sebagai berikut:

  • Total pasien positif: 6.052.363
  • Total korban meninggal: 156.519
  • Total pasien sembuh: 5.892.126
  • Total kasus aktif: 3.718

Subvarian Omicron BA.4 terdeteksi di Filipina

Dilansir dari Shine, Sabtu (21/5/2022), Departemen Kesehatan Filipina (DOH) melaporkan telah mendeteksi subvarian Omicron BA.4.

Varian virus corona itu ditemukan dari seorang warga negara Filipina yang terbang dari Timur Tengah pada awal Mei 2022.

Pasien tersebut tidak memiliki gejala, dan tiba di Filipina pada 4 Mei 2022 dan dinyatakan positif Covid-19 empat hari kemudian.

Mengutip data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), Omicron BA.4 adalah varian yang menjadi perhatian (VOC).

"Dibandingkan dengan varian yang menarik, VOC terlihat menyebar lebih cepat atau menyebabkan penyakit yang lebih buruk," kata DOH.

Otoritas kesehatan Filipina memperingatkan bahwa penularan BA.4 yang lebih cepat kemungkinan karena kemampuannya untuk menghindari perlindungan kekebalan atau imunitas tubuh.

"Sementara ECDC belum mengamati perubahan tingkat keparahan BA.4 dibandingkan dengan sub-varian Omicron lainnya. Kita harus berhati-hati karena penularan yang lebih cepat akan menyebabkan lonjakan kasus yang dapat membanjiri rumah sakit dan klinik kita," DOH memperingatkan.

 

Semakin banyak warga Korea Utara alami demam

Dikutip dari Toronto Star, Sabtu (21/5/2022), Korea Utara mengatakan mereka menemukan hampir 220.000 lebih banyak orang dengan gejala demam pada Sabtu, 21 Mei 2022.

Sekitar 219.030 warga Korea Utara mengalami demam dan telah diidentifikasi dalam 24 jam hingga Jumat, 20 Mei 2022, pukul 18.00 waktu setempat.

Kantor Berita Pusat Korea Utara mengatakan, angka ini merupakan peningkatan kasus hingga hari kelima berturut-turut dengan hampir 200.000 kasus.

Wabah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran tentang tragedi serius di negara miskin yang terisolasi dengan salah satu sistem perawatan kesehatan terburuk di dunia.

Para ahli mengatakan, Korea Utara meremehkan skala sebenarnya dari penyebaran virus, termasuk jumlah kematian yang sangat kecil.

Hingga kini, Korea Utara mengatakan lebih dari 2,4 juta orang jatuh sakit dan 66 orang meninggal sejak demam tak dikenal mulai menyebar dengan cepat pada akhir April 2022.

Sayangnya, negara itu hanya dapat mengidentifikasi beberapa kasus itu sebagai Covid-19 karena kurangnya persediaan pengujian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com