KOMPAS.com - Update virus corona penyebab Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara di dunia, Minggu (22/5/2022).
Berdasarkan data real time Worldometers pada Minggu (22/5/2022) pagi, total kasus virus corona secara global, yakni:
Satgas Penanganan Covid-19 pada Sabtu (21/5/2022) pukul 12.00 WIB, mencatat ada penambahan 263 kasus harian baru.
Kasus aktif virus corona penyebab Covid-19 dilaporkan berkurang secara signifikan di Indonesia pada Sabtu (21/5/2022) menjadi 3 kasus dalam 24 jam.
Kasus aktif adalah angka kasus positif Covid-19 dikurangi dengan jumlah kesembuhan dan kematian.
Berikut update kasus harian Covid-19 di Indonesia per Minggu (22/5/2022) pagi:
Dengan penambahan angka tersebut, total kasus Covid-19 yang tercatat sebagai berikut:
Kasus harian Covid-19 naik sedikit ke 263 dari 23 provinsi, dengan jumlah tes yang cukup merosot.
Kasus aktif bertambah, meski satu digit. pic.twitter.com/M3rqlxzfwo
— perupadata (@perupadata) May 21, 2022
Dilansir dari Shine, Sabtu (21/5/2022), Departemen Kesehatan Filipina (DOH) melaporkan telah mendeteksi subvarian Omicron BA.4.
Varian virus corona itu ditemukan dari seorang warga negara Filipina yang terbang dari Timur Tengah pada awal Mei 2022.
Pasien tersebut tidak memiliki gejala, dan tiba di Filipina pada 4 Mei 2022 dan dinyatakan positif Covid-19 empat hari kemudian.
Mengutip data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), Omicron BA.4 adalah varian yang menjadi perhatian (VOC).
"Dibandingkan dengan varian yang menarik, VOC terlihat menyebar lebih cepat atau menyebabkan penyakit yang lebih buruk," kata DOH.
Otoritas kesehatan Filipina memperingatkan bahwa penularan BA.4 yang lebih cepat kemungkinan karena kemampuannya untuk menghindari perlindungan kekebalan atau imunitas tubuh.
"Sementara ECDC belum mengamati perubahan tingkat keparahan BA.4 dibandingkan dengan sub-varian Omicron lainnya. Kita harus berhati-hati karena penularan yang lebih cepat akan menyebabkan lonjakan kasus yang dapat membanjiri rumah sakit dan klinik kita," DOH memperingatkan.
Dikutip dari Toronto Star, Sabtu (21/5/2022), Korea Utara mengatakan mereka menemukan hampir 220.000 lebih banyak orang dengan gejala demam pada Sabtu, 21 Mei 2022.
Sekitar 219.030 warga Korea Utara mengalami demam dan telah diidentifikasi dalam 24 jam hingga Jumat, 20 Mei 2022, pukul 18.00 waktu setempat.
Kantor Berita Pusat Korea Utara mengatakan, angka ini merupakan peningkatan kasus hingga hari kelima berturut-turut dengan hampir 200.000 kasus.
Wabah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran tentang tragedi serius di negara miskin yang terisolasi dengan salah satu sistem perawatan kesehatan terburuk di dunia.
Para ahli mengatakan, Korea Utara meremehkan skala sebenarnya dari penyebaran virus, termasuk jumlah kematian yang sangat kecil.
Hingga kini, Korea Utara mengatakan lebih dari 2,4 juta orang jatuh sakit dan 66 orang meninggal sejak demam tak dikenal mulai menyebar dengan cepat pada akhir April 2022.
Sayangnya, negara itu hanya dapat mengidentifikasi beberapa kasus itu sebagai Covid-19 karena kurangnya persediaan pengujian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.