Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

KKN di Desa Penari: Membaca Persoalan Gender Melalui Budaya Populer

Kompas.com - 16/05/2022, 11:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kita bahkan memiliki sosok ikonik Suzanna Martha Frederika van Osch yang hingga saat ini kita kenal sebagai ‘Ratu Horor Indonesia’.

Katinka van Hereen (2007) mengatakan bahwa film horor pertama kali diproduksi di Indonesia tahun 1934 dengan judul Doea Siloeman Oeler Poeti en Item yang dibuat oleh The Teng Cun.

Film tersebut didominasi oleh karakter perempuan dan banyak membahas tentang isu-isu perempuan pada masa itu.

Di samping itu, representasi perempuan di dalam film horor juga kerap dihadirkan sebagai subjek yang stereotipikal.

Mereka kerap digambarkan sebagai sosok hantu yang mengerikan, gentayangan, tersiksa, pendendam, kejam, hingga pembunuh.

Putra (2012) dalam penelitiannya berjudul Representasi Perempuan Dalam Film Horor, sosok hantu perempuan juga sering direpresentasikan sebagai objek seksual yang kerap berpakaian seronok dan penggoda.

Sementara Permatasari (2019) dalam analisisnya di dua film horor Pengabdi Setan (2017) dan Asih (2018) mengatakan bahwa hantu perempuan merupakan representasi dari produk ‘gagal’ yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

Tidak hanya itu, dalam taksonomi hantu lokal dan sosok mistis yang berkembang di masyarakat, banyak nama yang diasosiasikan dengan subjek perempuan seperti kuntilanak, sundel bolong, suster ngesot, Si Manis Jembatan Ancol, wewe gombel, Nyai Roro Kidul, Nyai Blorong, Nini Popo dan masih banyak lagi.

Film sebagai wahana penyebaran ideologi dominan

Sebagai produk dari budaya populer yang diperuntukkan dan disukai oleh masyarakat luas, film merupakan bentuk rekonstruksi sosial yang diambil dari realita kehidupan kita sehari-hari.

Apa yang disajikan ulang di dalam film memiliki kedekatan dengan masyarakat dari segi konteks.

Di sisi lain, film ternyata tidak hanya berfungsi sebagai hiburan saja karena dalam pembacaan kritis film juga sarat dengan nilai-nilai dari konsepsi ideologi dominan yang dihidupi oleh masyarakat (Gramsci, dalam Srinati, 1995).

Bahkan sejumlah varian teori feminis melihat bahwa produk-produk budaya populer mencerminkan beroperasinya ideologi patriarkal yang bekerja demi kepentingan kaum laki-laki dan menentang kepentingan perempuan.

Hukuman bagi perempuan yang tidak bisa menjaga “sikap”

Dalam kaitannya dengan perempuan, film KKN di Desa Penari tidak dapat dilepaskan dari representasi subjek perempuan yang stereotipikal karena lagi-lagi hantu utama dalam perempuan di film ini adalah sosok perempuan bernama Badarawuhi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com