Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2022, 06:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wisatawan dilaporkan sempat terseret ombak besar di beberapa pantai di Yogyakarta pada Minggu (15/5/2022).

Tim SAR Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) segera melakukan pertolongan dan mengevakuasi korban yang mengalami shock dan lemas.

Mengenai hal itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah merilis daftar pantai yang berpotensi mengalami banjir pesisir atau banjir rob.

Lalu, apa itu banjir rob dan mana saja pantai yang berpotensi?

Baca juga: Kronologi Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Watulawang, Pantai Drini, dan Pantai Sepanjang Yogyakarta

Apa itu banjir rob?

Dikutip dari KompasTV, (18/9/2021), banjir rob adalah peristiwa naiknya permukaan laut atau air laut ke daratan yang disebabkan oleh air laut pasang.

Karena air laut naik ke permukaan maka menyebabkan daerah di sekitarnya jadi tergenang dan banjir.

Penyebab terjadinya banjir rob

Banjir rob yang terjadi di suatu daerah akan semakin tinggi saat permukaan tanah di suatu area itu turun.

Adapun penyebab turunnya permukaan di suatu wilayah adalah kondisi air tanah yang terlalu banyak diambil, atau banyaknya pembangunan yang dilakukan di wilayah itu.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya banjir rob.

Pertama adalah badai, seperti angin topan atau badai tropis. Kemudian gelombang tinggi, atau faktor meteorologis yang memicu terjadi rob di sejumlah wilayah.

Fase bulan purnama yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) juga berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.

Baca juga: Video Viral Rumah Seharga Rp 5,56 Miliar Hanyut Terseret Ombak Laut

Imbauan BMKG soal potensi banjir rob

Pengamat Cuaca BMKG Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan bahwa masyarakat perlu mewaspadai potensi banjir pesisir atau banjir rob di wilayah pesisir selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Potensi tersebut berlangsung pada 14-20 Mei 2022.

"Mohon perlu diwaspadai, terutama untuk masyarakat pengguna aktivitas maritim, dan juga wisatawan pesisir laut selatan Jawa agar selalu waspada dan mempertimbangkan kondisi laut tersebut," ujar Rendi dalam pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (15/5/2022).

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada 14-20 Mei 2022, di antaranya di:

  1. Pesisir selatan Sukabumi
  2. Pesisir selatan Cianjur
  3. Pesisir selatan Garut
  4. Pesisir selatan Tasikmalaya
  5. Pesisir selatan Pangandaran
  6. Pesisir selatan Cilacap
  7. Pesisir selatan Kebumen
  8. Pesisir selatan Purworejo
  9. Pesisir selatan Yogyakarta

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan agar Tidak Terseret Ombak? Ini Kata Basarnas

Rendi menyampaikan, potensi banjir rob diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah.

"Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muatan di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, dan aktivitas tambak garam dan perikanan darat," kata Rendi.

Kendati begitu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Poin Penting Isi RUU DKJ, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

7 Poin Penting Isi RUU DKJ, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

Tren
Sempat Tak Terdeteksi Radar, Ilmuwan Temukan Gunung Api Setinggi 9 Kilometer di Planet Mars

Sempat Tak Terdeteksi Radar, Ilmuwan Temukan Gunung Api Setinggi 9 Kilometer di Planet Mars

Tren
7 Makanan yang Perlu Dihindari Saat Berbuka Puasa Menurut Ahli Gizi

7 Makanan yang Perlu Dihindari Saat Berbuka Puasa Menurut Ahli Gizi

Tren
DPR dan Pemerintah Sepakat Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada

DPR dan Pemerintah Sepakat Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada

Tren
Viral, Video Ayam Gundul Hidup Tanpa Bulu, Ini Penjelasan Dokter Hewan

Viral, Video Ayam Gundul Hidup Tanpa Bulu, Ini Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Minum Tablet Tambah Darah Diklaim Ampuh Cegah Lemas Saat Puasa, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Minum Tablet Tambah Darah Diklaim Ampuh Cegah Lemas Saat Puasa, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Tren
Kesaksian Jurnalis Al Jazeera yang Ditangkap Pasukan Israel Saat Meliput di RS Al-Shifa

Kesaksian Jurnalis Al Jazeera yang Ditangkap Pasukan Israel Saat Meliput di RS Al-Shifa

Tren
2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu

2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu

Tren
Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Tren
Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Tren
Benarkah Soundtrack Serial 'Avatar The Last Airbender' Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Benarkah Soundtrack Serial "Avatar The Last Airbender" Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Tren
Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com