Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbahayakah Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat dalam Jumlah Berlebihan?

Kompas.com - 13/05/2022, 10:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Makanan tinggi serat dibutuhkan saluran cerna, namun jika dikonsumsi terlalu banyak, serat justru bisa memicu berbagai gangguan pencernaan.

Menurut ahli, mengonsumsi terlalu banyak properti baik memang memiliki efek samping tersendiri.

Dilansir dari Eatthis, misalnya saja mengonsumsi protein, properti baik yang memang dibutuhkan tubuh.

Jika kita terlalu berlebihan mengonsumsinya, maka protein akan memicu gangguan perut begah, brain fog, dan pertambahan berat badan.

Lantas apa efek samping jika kita terlalu banyak mengonsumsi serat?

Serat adalah properti penting yang dibutuhkan tubuh untuk menyehatkan saluran cerna, menyehatkan jantung, mengontrol tekanan darah dan juga kolesterol. Namun jika dikonsumsi berlebihan, serat akan memicu berbagai gangguan kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan akibat kebanyakan serat:

Baca juga: Tips Merebus Sayuran agar Tetap Renyah

1. Lebih sering sembelit

Sembelit atau konstipasi biasanya muncul jika kita kekurangan serat. Namun ternyata, kebanyakan serat juga bisa membuat kita terkena sembelit lebih sering.

Menurut ahli, terlalu banyak mengonsumsi serat bisa memicu konstipasi, apalagi jika kita tak mengimbanginya dengan minum banyak air.

Yang bisa melancarkan saluran cerna adalah perpaduan serat dan air. Kedua komponen ini bekerjasama membentuk feses dan melancarkannya melaju melalui seluruh saluran cerna dan membuat proses BAB berjalan lancar.

Tanpa cukup air, feses akan tetap terbentuk berkat serat, namun feses tak bisa berjalan lancar alias tersendat.

Baca juga: Makanan yang Bisa Menyebabkan dan Mengatasi Sembelit pada Bayi

2. Menyebabkan diare

Masih dari sumber yang sama, Eatthis, kebanyakan serat juga akan menyebabkan diare. Hal ini lantaran beberapa jenis serat dari sayuran tertentu bekerja melunakkan dan melembutkan feses.

Jadi ketika Anda mengonsumsinya terlalu berlebihan pada suatu waktu, saluran cerna akan susah beradaptasi dan feses menjadi terlalu lembut.

3. Perut begah

Kebanyakan makan serat juga bisa memicu sensasi tak enak pada perut seperti perut begah atau perut kembung karena terlalu banyak gas.

Pembentukan gas di dalam perut akan menjadi sangat cepat jika Anda mengonsumsi serat dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang terlalu cepat.

Baca juga: Makanan dan Minuman untuk Meredakan Perut Begah

Terlalu banyak makan serat bisa menyebabkan diare.SHUTTERSTOCK/TUTATAMAFILM Terlalu banyak makan serat bisa menyebabkan diare.

Batasan konsumsi harian serat

Lantas, berapakah batas konsumsi harian serat yang ideal?

Dikutip dari Medical News Today, batas maksimum pengonsumsian serat harian tergantung pada gender, usia dan kondisi kesehatan masing-masing orang.

Namun, The Academy of Nutrition and Dietetics, menganjurkan takaran harian berikut ini:

  • 25 gr untuk wanita dewasa.
  • 38 gr untuk laki-laki dewasa.
  • 21 gr untuk wanita di atas 50 tahun.
  • 30 gr untuk laki-laki di atas 50 tahun.
  • 28 gr untuk wanita hamil dan menyusui.

Baca juga: 5 Cara Ampuh Menghentikan Diare Tanpa Obat

Makan lebih dari 70 gr serat dalam sehari bisa sangat memicu timbulnya berbagai gangguan saluran cerna.

Berbagai gejala kebanyakan makan serat adalah perut begah, perut kembung, perut terasa sangat penuh, kram perut, konstipasi, diare, dehidrasi, berat badan kurang, dan mual muntah.

Berbagai gejala ini bisa diredakan dengan cara berikut:

  • Mengurangi asupan serat harian.
  • Memperbanyak minum.
  • Olahraga.
  • Hindari makanan yang bisa memicu perut makin kembung seperti permen karet.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com