KOMPAS.com - Cuaca panas akhir-akhir ini terasa di sejumlah wilayah di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, suhu maksimum terukur selama periode 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33-36 derajat celsius dengan suhu maksimum terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.
Untuk mengatasinya, sebagian orang memilih untuk menghidupkan kipas angin agar tercipta hawa sejuk. Bahkan, mereka kerap tetap menggunakan kipas angin ketika tidur malam.
Baca juga: Amankah Tidur Menggunakan Kipas Angin?
Lalu, amankah menggunakan kipas angin semalaman ketika kita tidur?
Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr Erlang Samudero mengatakan, ada beberapa kondisi tubuh yang terganggu atau berdampak ketika seseorang menggunakan kipas angin dalam waktu yang lama.
"Kipas angin efeknya membuat cairan tubuh menjadi kering. Contohnya, lendir hidung dan tenggorokan jadi kering, sehingga ketika bangun tidur akan terasa nyeri di tenggorokan sehingga akan mudah batuk dan pilek," ujar Erlang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/5/2022).
Ia menambahkan, penggunaan kipas angin dalam waktu lama juga berpotensi membuat debu di dalam rumah menjadi berterbangan.
Hal ini tentu menjadi perhatian lebih, terutama jika anggota keluarga Anda ada yang alergi debu.
"Orang yang alergi akan mudah kambuh seperti asma, pilek, atau rhinitis," lanjut dia.
Baca juga: Tidur dengan Kipas Angin Menyala Kok Bisa Sebabkan Pilek?
Selain itu, efek negatif dari penggunaan kipas angin semalaman yakni membuat kram otot.
Sebab, udara dingin yang dihasilkan oleh kipas angin berpengaruh pada respons tubuh dan memicu kram otot serta menyebabkan kekakuan pada leher.
"Iya, bisa juga terjadi kram otot karena sirkulasi udara yang langsung terkena ke tubuh terutama otot akan membuat ototnya tegang, sehingga saat bangung sering terjadi kram," katanya lagi.
Baca juga: Cara Alami Meredakan Reaksi Alergi pada Anak
Meski begitu, Erlang mengatakan bahwa kram yang berlangsung hanya bersifat sementara saja.
Ia menambahkan, tidak masalah jika penggunaan kipas angin dilakukan semalaman, karena kram tidak berdampak pada jangka panjang.
"Tidak berdampak jangka panjang," imbuhnya.
Baca juga: 4 Tips Mudah Membersihkan Kipas Angin Tanpa Perlu Dibongkar
Agar efek negatif dari penggunaan kipas angin tidak berdampak langsung pada kita, Erlang mengimbau untuk menggunakan mode geleng dan bukan mode statis (diam) pada kipas angin.
Hal ini bertujuan agar angin yang dihasilkan tidak membuat kram otot karena menuju pada satu sisi tertentu.
"Gunakan yang bisa geleng, supaya tidak langsung kena ke otot," ujar dia.
Di sisi lain, Erlang menyampaikan bahwa meski kipas angin tidak dihadapkan langsung ke tubuh, misalnya menghadap tembok dan angin yang dihasilkan terpantul dari tembok, maka hal itu tidak bisa menghalau debu bagi penderita alergi.
"Kalau alergi karena debu tetap saja. Itu hanya untuk yang kram otot, kalau tidak langsung ke tubuh," kata dia.
Baca juga: Berapa Lama Pasien BPJS Bisa Dirawat di Rumah Sakit? Ini Ketentuannya
Dikutip dari Healthline (13/11/2020), jika Anda tidak ingin menggunakan kipas angin, Anda bisa mencoba beberapa cara akternatif untuk tetap sejuk di malam hari:
Ada banyak jenis kasur yang meningkatkan aliran udara dan menarik panas dari tubuh.
Beberapa di antaranya menggabungkan teknologi, seperti arang, infus gel, dan tembaga.
Pakaian longgar dan lembut yang terbuat dari katun, sutra, atau linen dapat membantu Anda tetap sejuk.
Hindari rayon, bulu domba, atau poliester, yang dapat meningkatkan kehangatan.
Baca juga: Muncul Sensasi Jatuh Mendadak Saat Tidur, Apa Itu?
Menghindari sinar matahari dari kamar Anda dapat membantu membuatnya tetap dingin.
Meskipun kedengarannya kontraproduktif, mandi air panas sebenarnya dapat membantu mendinginkan Anda sebelum tidur.
Sebaiknya mandi sebelum tetapi tidak segera sebelum tidur.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Tidur dan Bangun?
Ini akan membantu pergerakan udara dari kamar ke kamar.
Membersihkan dan mengganti filter udara dapat membuat rumah Anda tetap sejuk.
Anda harus mengganti filter udara Anda setiap 1 hingga 2 bulan sekali untuk hasil terbaik.
Menempatkan kain dingin di kepala Anda dapat membantu Anda tetap dingin sepanjang malam.
Baca juga: Tips Mendapatkan Tidur Berkualitas bagi Lansia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.