Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal soal Penyakit Hepatitis Akut, Pengertian hingga Update Terkini

Kompas.com - 11/05/2022, 14:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit hepatitis akut misterius masih menjadi sorotan bagi dunia medis di seluruh dunia.

Penyakit ini menjangkit anak-anak dan berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian.

Tidak hanya di luar negeri, kasus penyakit hepatitis akut misterius ini diduga telah terdeteksi di Indonesia.

Baca juga: WHO Kaji Peran Covid-19 dalam Kasus Hepatitis Misterius, Apa Hasilnya?

Berikut 6 hal yang perlu diketahui soal penyakit hepatitis akut.

1. Apa itu penyakit hepatitis akut?

Dikutip dari Kompas.com, (24/4/2022), Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, setidaknya ada seorang anak dilaporkan meninggal akibat peradangan hati parah yang belum diketahui penyebabnya.

Kasus peradangan hati (hepatitis) akut miseterius ini juga dilaporkan ada di beberapa negara seperti Inggris, AS, Spanyol, Israel, Denmark, Irlandia, Belanda, Italia, Norwegia, Perancis, Rumania, dan Belgia.

Kasus-kasus tersebut dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia satu bulan hingga 16 tahun, dan 17 orang memerlukan transplantasi hati.

Setelah merebak, WHO memastikan bahwa kasus hepatitis akut ini menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022.

2. Penyebab hepatitis akut misterius

Sejauh ini, hepatitis biasanya terjadi akibat infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh paparan beberapa bahan kimia, terlalu banyak minum alkohol, obat-obatan, dan kelainan genetik tertentu.

WHO menyebutkan, munculnya penyakit hepatitis akut pada anak masih diselidiki lebih lanjut.

Namun, para ilmuwan menduga penyakit hepatitis akut ini disebabkan oleh adenovirus, virus yang dapat menyebabkan gejala pernapasan, muntah, dan diare.

Meski jarang terjadi, infeksi adenovirus parah dapat menyebabkan hepatitis pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan atau transplantasi.

Baca juga: Hepatitis Akut pada Anak Dinilai Kecil Kemungkinan Jadi Pandemi, Ini Penjelasannya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com