KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2022 mencapai 5,01 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ini seiring dengan mulai pulihnya mobilitas masyarakat, sehingga berpengaruh positif pada kegiatan produksi, konsumsi, dan investasi.
Tingginya pertumbuhan pada kuartal pertama tahun ini juga disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun lalu.
Kendati demikian, jika dibandingkan kuartal IV-2021 atau secara quarter on quarter (qoq), perekonomian Indonesia pada periode tiga bulan pertama tahun ini terkontraksi sebesar 0,96 persen.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen.
Lantas, bagaimana dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara lain?
Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,01 Persen, Apa Artinya?
Dikutip dari Channel News Asia, ekonomi Singapura tumbuh 3,4 persen yoy pada kuartal pertama 2022. Pertumbuhan ini lebih lambat dari kuartal sebelumnya yang mencapai 6,1 persen.
Pada basis penyesuaian musiman quarter to quarter (qtq), produk domestik bruto (PDB) Singapura tumbuh 0,4 persen pada kuartal pertama, lebih lambat dari 2,3 persen pada kuartal sebelumnya.
Analis mata uang senior MUFG Bank, Jeff Ng mengatakan, perlambatan pada kuartal pertama sebagian besar disebabkan oleh sektor manufaktur yang turun dari basis yang tinggi.
"Kami memiliki banyak permintaan yang kuat untuk manufaktur selama pandemi," kata dia.
"Sudah pada tingkat yang begitu tinggi dan dengan Singapura juga menghadapi kendala kapasitas, tidak mungkin manufaktur terus tumbuh pada kecepatan yang sama seperti yang kami amati selama dua tahun terakhir," sambungnya.
Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,01 Persen di Kuartal I-2022, Airlangga Sebut Lebih Tinggi dari China dan AS