KOMPAS.com - Setelah menahan lapar dan dahaga selama kurang lebih 30 hari, hari raya Idul Fitri adalah momen yang paling ditunggu oleh umat muslim.
Momen Lebaran, umat muslim bebas bersilaturahmi dan menyantap hidangan khas Lebaran yang menggugah selera.
Sayangnya, mengonsumsi hidangan Lebaran secara berlebihan bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Sejumlah penyakit pun bisa muncul seiring dengan asupan makanan yang tak terkontrol saat Lebaran.
Apa saja penyakit yang sering muncul setelah Lebaran?
Baca juga: 7 Cara Mudah Menjaga Kadar Gula Darah Secara Alami
Dokter umum di RSUD dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Wahyu Tri Kusprasetyo membeberkan beberapa penyakit yang rawan muncul setelah Lebaran.
Jenis penyakit tidak menular (PTM), seperti hipertensi, diabetes dan komplikasinya, serangan jantung, serta stroke.
“Hipertensi, diabetes, serta komplikasinya seperti serangan jantung dan stroke. Untuk itu, perlu dilakukan skrining untuk mewaspadai sebelum Lebaran,” kata dia, saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (21/4/2022) malam.
Wahyu menambahkan, saat ini, penyakit yang penularannya cepat seperti Covid-19 juga harus diwaspadai.
Sebab, kumpul bersama keluarga saat Lebaran dikhawatirkan akan memicu lonjakan kasus Covid-19.
Selain itu, dilansir dari laman Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, terdapat beberapa masalah kesehatan yang muncul usai Lebaran.
Baca juga: 5 Tips Mencegah Berat Badan Naik Setelah Lebaran
Berikut rinciannya:
Diare merupakan penyakit yang paling banyak menyerang usai hari raya Idul Fitri. Penyakit ini dipicu oleh kelebihan konsumsi makanan asam, pedas, dan bersantan.
Saat Lebaran, beberapa orang kalap dan tidak bisa mengatur pola makan dengan baik. Inilah yang membuat diare lebih mudah menyerang.
Adapun cara mencegah diare saat dan setelah Lebaran, dengan menjaga kebersihan lingkungan, sehingga bakteri tidak hinggap dalam makanan.