Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Rekrutmen BUMN Ada Pembatasan Kuota Pelamar?

Kompas.com - 23/04/2022, 16:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengadakan rekrutmen bersama bagi pelamar lulusan D3 hingga S2.

Disebutkan ada 2.700 lowongan kerja yang disediakan dari 50 perusahaan BUMN. 

Meskipun demikian, disebutkan terdapat kuota pelamar pada setiap lowongan yang tercantum.

Baca juga: Muncul Silakan Memilih Vacancy Lain Saat Daftar Rekrutmen BUMN, Apa Maksudnya?

Terkait adanya ketentuan kuota pelamar, sejumlah warganet menyayangkan mengapa rekrutmen BUMN menerapkan adanya kuota untuk pelamar?

“Kenapa jumlah pelamar harus dikasih kuota? Kenapa kuota yg diterima tidak dipaparkan jg?,” tanya akun @xarunika.

“Rekrutmen bersama BUMN ini sistemnya bikin geleng-geleng deh. Kirain kuota yang tertera buat kuota yang diterima, taunya buat kuota maksimal pelamar yang masukin lamaran,” ujar akun @mfarizais.

Penjelasan panitia rekrutmen BUMN

Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Sofyan Rohidi MBA menjelaskan, adanya pembatasan kuota pelamar bertujuan agar adanya pemerataan calon pelamar.

“Agar terjadi kesempatan penyebaran dan pemerataan calon pelamar di semua BUMN yang membuka lowongan pekerjaan. Dengan kuota yang sangat terbuka lebar di masing-masing BUMN,” ujar Sofyan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/4/2022).

Lebih lanjut Sofyan menjelaskan, lowongan pekerjaan BUMN nantinya akan tersedia bagi sebanyak 2.700 posisi.

Baca juga: Jadwal dan Tahapan Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Tren
Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com