"Kita tidak memikirkan hal itu karena kita tidak bisa melihat asap keluar dari komputer kita, tetapi jejak karbon dari teknologi informasi sangat besar dan terus berkembang," imbuh Berners-Lee.
Baca juga: Dapat 56 Juta Dollar AS dari Norwegia, Benarkah Emisi Karbon Indonesia Dikatakan Turun?
Namun, dilansir dari BBC, data pada 2019 menunjukkan emisi karbon tahunan yang dihasilkan Inggris mencapai 435,2 juta ton.
Hal tersebut berarti bahwa pengurangan emisi yang dicapai dengan mengurangi jumlah e-mail yang dikirimkan setiap hari, hanya berkontribusi menurunkan 0.0037 persen dari total emisi karbon tahunan.
Angka tersebut, hanya bisa dicapai jika setiap warga Inggris sepakat mengurangi jumlah e-mail yang mereka kirim setiap hari.
Profesor bidang sustainability dan sistem komputer di Universitas Bristol, Chris Preist mengatakan, estimasi karbon yang dihasilkan dari sebuah e-mail dalam studi 2019 diperoleh dengan cara menghitung setiap lini yang mungkin terlibat.
Baca juga: Cara Gunakan Google Maps Tanpa Internet
Lini tersebut, seperti energi yang digunakan oleh server, wi-fi di rumah, laptop, dan bahkan karbon yang dihasilkan dari pembangunan gedung data center.
"Kenyataannya, banyak dari sistem tersebut yang masih berdampak (menghasilkan karbon), tidak peduli apakah e-mail terkirim atau tidak," kata Preist.
Menurut Preist, perangkat-perangkat tersebut masih akan tetap menyedot daya, sekalipun tidak digunakan untuk mengirim email.
"Akan ada penghematan kecil di data center yang menampung e-mail, terutama jika memungkinkan mereka untuk menggunakan beberapa server lebih sedikit. Tapi karbon yang disimpan akan jauh lebih kecil dari 1gram per email," ujar dia.
Baca juga: Mengenal Jaringan 5G, Cara Kerja dan Bahayanya