Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 11 April 2022: 4 Provinsi Nol Kasus Covid-19, Kematian Terendah dalam 2 Bulan

Kompas.com - 11/04/2022, 07:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

1,5 juta kasus Covid-19 dalam sehari

Dengan varian virus corona yang muncul rata-rata setiap empat bulan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai.

Guterres juga menyerukan kepada pemerintah dan perusahaan farmasi untuk bekerja sama memberikan vaksin kepada setiap orang.

Menurutnya, ada 1,5 juta kasus Covid-19 dilaporkan setiap harinya.

"Kami melihat 1,5 juta kasus baru setiap hari. Wabah besar menyebar di Asia dan gelombang baru melanda Eropa," kata dia, dikutip dari NDTV.

Ia menambahkan, beberapa negara juga melaporkan tingkat kematian tertinggi sejak awal pandemi.

Sementara beberapa negara berpenghasilan tinggi sedang mempersiapkan dosis booster kedua mereka, sepertiga dari umat manusia belum divaksinasi.

"Ini adalah dakwaan brutal atas dunia kita yang sangat tidak setara. Masih jauh dari target kami setiap negara mencapai 70 persen cakupan vaksinasi pada pertengahan tahun ini." jelas dia.

Baca juga: Antisipasi Pemprov DKI Jakarta Hadapi Varian Omicron XE

Dua per tiga warga Afrika disebut terinfeksi Covid-19

Lebih dari dua pertiga orang yang tinggal di Afrika mungkin telah tertular Covid-19 selama dua tahun terakhir, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tes laboratorium telah mendeteksi 11,5 juta kasus Covid-19 dan 252.000 kematian di seluruh benua Afrika.

Akan tetapi, menurut laporan yang dirilis pada Kamis (7/4/2022), sekitar 800 juta orang mungkin sudah terinfeksi pada September lalu, dikutip dari Aljazeera.

Pejabat WHO di wilayah mengatakan, penelitian menunjukkan angka yang dikonfirmasi secara resmi kemungkinan hanya menyentuh permukaan dari tingkat sebenarnya.

"Sebuah meta-analisis baru dari studi sero-prevalensi standar mengungkapkan bahwa jumlah sebenarnya dari infeksi bisa sebanyak 97 kali lebih tinggi daripada jumlah kasus yang dilaporkan," kata Bos WHO Afrika Matshidiso Moeti.

"Ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga orang Afrika telah terpapar virus Covid-19," tambahnya.

Laporan tersebut menganalisis lebih dari 150 studi yang diterbitkan antara Januari 2020 dan Desember tahun lalu.

Ini menunjukkan paparan virus melonjak dari hanya tiga persen pada Juni 2020 menjadi 65 persen pada September tahun lalu.

"Secara riil, ini berarti pada September 2021, daripada yang dilaporkan 8,2 juta kasus, ada 800 juta," kata Moeti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com