Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelisik Arti “Berbukalah dengan yang Manis” dari Sisi Agama dan Kesehatan

Kompas.com - 08/04/2022, 09:51 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Inge menjelaskan, kadar gula darah akan rendah setelah 13-14 jam berpuasa.

Baca juga: Batas Waktu Makan Sahur, Imsak atau Azan Subuh?

Oleh karena itu, perlu sesuatu yang manis untuk mendongkrak kadar gula darah agar normal kembali.

Namun ia mengingatkan, pilihan makanan atau minuman manis tentu harus dipilih dengan baik.

Konsumsi yang manis memang diperlukan untuk menaikkan kadar gula darah, tapi menurut Inge, harus dari sesuatu yang sehat.

“Sesuatu yang memang perlu dapat segera meningkatkan kadar gula darah tetapi dari sesuatu yang sehat. Karena mengonsumsi gula-gulaan itu memang ada batasnya,” katanya lagi.

Baca juga: 7 Manfaat Bengkuang bagi Kesehatan Tubuh

Dirinya menambahkan, batas konsumsi gula agar tubuh tetap sehat adalah maksimal 5 persen dari kebutuhan kalori dalam sehari.

“Jadi, misalnya kurma, oke. Tapi jangan juga kebanyakan karena kurma kan juga manis sekali, dia dengan cepat akan menaikkan kadar gula darah,” paparnya.

Jus buah yang benar-benar dari buah dan tidak ditambah gula juga dapat menjadi pilihan sehat untuk menaikkan kadar gula darah tanpa khawatir akan membawa pengaruh buruk bagi kesehatan.

“Jus buah itu sesuatu yang baik ya, yang berasal dari buah-buahan, yang sehat, tidak ditambah lagi gula. Itu sesuatu yang alamiah dan baik untuk kesehatan,” tambah Inge menyarankan.

Baca juga: 10 Manfaat Blewah bagi Kesehatan

Imbangi konsumsi makanan bergizi seimbang

Usai berbuka puasa dengan yang manis, kadar gula darah yang semula rendah akan kembali normal.

Jika dalam satu malam terus-terusan mengonsumsi makanan manis dan tidak banyak beraktivitas, tentu akan menumpuk dalam bentuk lemak di tubuh dan menyebabkan gemuk.

Oleh karena itu, Inge mengatakan, perlu juga imbangi dengan makanan yang sehat dan bergizi seimbang.

“Jadi yang sebenarnya perlu adalah makannya itu yang harus baik, supaya kesehatan dan imunitas kita tidak terganggu. (Makan) makanan yang disebut bergizi seimbang,” papar Inge.

Baca juga: Shalat Tarawih, Pilih 11 atau 23 Rakaat? Simak Penjelasannya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Durasi Puasa Terlama dan Tersingkat di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com