Penurunan kinerja di tempat kerja atau sekolah adalah tanda umum di antara mereka yang berjuang dengan masalah psikologis atau emosional.
"Masalah kesehatan mental dapat mengganggu perhatian, konsentrasi, memori, energi, dan dapat mengakibatkan sikap apatis yang melemahkan kenikmatan dari pekerjaan atau bahkan dorongan untuk bekerja," kata Dr Durvasula.
Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya minat dan kesalahan dalam bekerja, yang dapat mengakibatkan produktivitas kerja di bawah standar.
Jika Anda mengalami hal ini, disarankan untuk mencari bantuan terapis.
Tujuannya untuk membantu Anda secara efektif dalam mengatur perilaku Anda sendiri dan mempelajari cara yang lebih adaptif untuk mengelola stres melalui pemecahan masalah aktif, dan strategi relaksasi.
Sementara itu, psikolog klinis di St. Louis, Missouri, Dr Helen Friedman menyampaikan, masalah kesehatan mental dapat berdampak besar pada tidur dan nafsu makan seseorang.
"Seseorang yang cemas atau dalam keadaan panik mungkin mengalami sulit tidur, sementara seseorang yang sangat depresi mungkin tidur sepanjang waktu," ujar Friedman.
Ketika stres menumpuk, beberapa orang akan makan berlebih untuk mengurangi emosi, sementara yang lain justru tidak bisa makan.
Jadi, jika Anda menyadari bahwa Anda telah makan atau tidur kurang atau lebih dari biasanya untuk waktu yang lama, mungkin sudah waktunya untuk menghubungi terapis.
Durvasula mengatakan, kesehatan mental kita dapat memengaruhi hubungan kita dalam berbagai cara.
Misalnya, membuat seseorang menarik diri dari orang-orang yang dekat dengan mereka, menyebabkan rasa tidak aman dalam suatu hubungan, atau mungkin membuat mereka sangat bergantung pada orang lain untuk dukungan emosional.
Ia menjelaskan, orang yang berjuang dengan masalah psikologis atau emosional mungkin juga mengalami kesulitan dalam membina hubungan di tempat kerja atau sekolah, bekerja dalam tim, atau berkomunikasi dengan atasan, rekan kerja atau bawahan.
Semua situasi ini dapat berdampak pada hubungan baru atau yang sudah ada sebelumnya.
Jika Anda sering mengalami konflik dengan orang lain atau kesulitan mengkomunikasikan perasaan Anda kepada orang lain, terapi bisa membantu Anda.
"Seorang terapis yang terampil dapat mengajari Anda ketrampilan sosial yang lebih baik," ujar Durvasula.
Mereka yang memiliki riwayat kekerasan fisik atau seksual atau trauma lain yang belum sepenuhnya pulih juga dapat memperoleh manfaat besar dari terapi bicara.
Durvasula mengatakan, psikoterapi memungkinkan seseorang untuk mengeksplorasi pengalaman menyakitkan tersebut dengan seseorang yang berpengalaman dalam mendengar tentang masalah ini.
Selain itu, seorang terapis dapat membantu orang tersebut mengembangkan cara berpikir baru tentang peristiwa traumatis serta mempelajari teknik untuk memecahkan asosiasi dan pegangan yang dimiliki trauma atas mereka.
Orang yang berjuang dengan masalah psikologis atau emosional sering merasa terputus atau terasing dari kehidupan.
Akibatnya, mereka kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya mereka sukai, baik itu hobi atau bersosialisasi.
"Penyebab paling umum dari ketidaktertarikan terus-menerus dan perasaan kekosongan batin termasuk depresi, kesedihan atau pelecehan dan/atau pengabaian kronis pada masa kanak-kanak," ujar Friedman.
Kabar baiknya, terapi dapat membantu seseorang yang menderita depresi atau masalah yang berkaitan dengan disregulasi emosi.
Baca juga: Ramai Tren “Healing”, Apa Itu? Ini Penjelasan Psikolog