Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tanda Anda Perlu Segera Menemui Psikolog

Kompas.com - 06/04/2022, 20:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

2. Tidak tampil efektif di tempat kerja atau di sekolah

Penurunan kinerja di tempat kerja atau sekolah adalah tanda umum di antara mereka yang berjuang dengan masalah psikologis atau emosional.

"Masalah kesehatan mental dapat mengganggu perhatian, konsentrasi, memori, energi, dan dapat mengakibatkan sikap apatis yang melemahkan kenikmatan dari pekerjaan atau bahkan dorongan untuk bekerja," kata Dr Durvasula.

Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya minat dan kesalahan dalam bekerja, yang dapat mengakibatkan produktivitas kerja di bawah standar.

Jika Anda mengalami hal ini, disarankan untuk mencari bantuan terapis.

Tujuannya untuk membantu Anda secara efektif dalam mengatur perilaku Anda sendiri dan mempelajari cara yang lebih adaptif untuk mengelola stres melalui pemecahan masalah aktif, dan strategi relaksasi.

3. Mengalami perubahan atau gangguan tidur atau nafsu makan

Sementara itu, psikolog klinis di St. Louis, Missouri, Dr Helen Friedman menyampaikan, masalah kesehatan mental dapat berdampak besar pada tidur dan nafsu makan seseorang.

"Seseorang yang cemas atau dalam keadaan panik mungkin mengalami sulit tidur, sementara seseorang yang sangat depresi mungkin tidur sepanjang waktu," ujar Friedman.

Ketika stres menumpuk, beberapa orang akan makan berlebih untuk mengurangi emosi, sementara yang lain justru tidak bisa makan.

Jadi, jika Anda menyadari bahwa Anda telah makan atau tidur kurang atau lebih dari biasanya untuk waktu yang lama, mungkin sudah waktunya untuk menghubungi terapis.

4. Berjuang untuk membangun dan mempertahankan hubungan

Durvasula mengatakan, kesehatan mental kita dapat memengaruhi hubungan kita dalam berbagai cara.

Misalnya, membuat seseorang menarik diri dari orang-orang yang dekat dengan mereka, menyebabkan rasa tidak aman dalam suatu hubungan, atau mungkin membuat mereka sangat bergantung pada orang lain untuk dukungan emosional.

Ia menjelaskan, orang yang berjuang dengan masalah psikologis atau emosional mungkin juga mengalami kesulitan dalam membina hubungan di tempat kerja atau sekolah, bekerja dalam tim, atau berkomunikasi dengan atasan, rekan kerja atau bawahan.

Semua situasi ini dapat berdampak pada hubungan baru atau yang sudah ada sebelumnya.

Jika Anda sering mengalami konflik dengan orang lain atau kesulitan mengkomunikasikan perasaan Anda kepada orang lain, terapi bisa membantu Anda.

"Seorang terapis yang terampil dapat mengajari Anda ketrampilan sosial yang lebih baik," ujar Durvasula.

5. Pernah mengalami trauma

Mereka yang memiliki riwayat kekerasan fisik atau seksual atau trauma lain yang belum sepenuhnya pulih juga dapat memperoleh manfaat besar dari terapi bicara.

Durvasula mengatakan, psikoterapi memungkinkan seseorang untuk mengeksplorasi pengalaman menyakitkan tersebut dengan seseorang yang berpengalaman dalam mendengar tentang masalah ini.

Selain itu, seorang terapis dapat membantu orang tersebut mengembangkan cara berpikir baru tentang peristiwa traumatis serta mempelajari teknik untuk memecahkan asosiasi dan pegangan yang dimiliki trauma atas mereka.

6. Tidak lagi menikmati aktivitas yang biasa Anda lakukan

Orang yang berjuang dengan masalah psikologis atau emosional sering merasa terputus atau terasing dari kehidupan.

Akibatnya, mereka kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya mereka sukai, baik itu hobi atau bersosialisasi.

"Penyebab paling umum dari ketidaktertarikan terus-menerus dan perasaan kekosongan batin termasuk depresi, kesedihan atau pelecehan dan/atau pengabaian kronis pada masa kanak-kanak," ujar Friedman.

Kabar baiknya, terapi dapat membantu seseorang yang menderita depresi atau masalah yang berkaitan dengan disregulasi emosi.

Baca juga: Ramai Tren “Healing”, Apa Itu? Ini Penjelasan Psikolog

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com