Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habis Pandemi, Terbitlah Kenaikan Harga Barang...

Kompas.com - 06/04/2022, 14:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Denyut nadi perekonomian Indonesia berangsur normal seiring terkendalinya situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Senyum para pedagang kembali merekah setelah dagangannya ramai dikunjungi pembeli.

Apalagi, momen Ramadhan 2022 memberi berkah tersendiri bagi para pedagang yang tak bisa berjualan akibat pembatasan Covid-19 pada tahun-tahun sebelumnya.

Namun, euforia situasi pandemi di Indonesia yang semakim membaik ini berada dalam bayang-bayang masalah baru.

Baca juga: Sri Mulyani: Dulu Tantangan Masyarakat adalah Pandemi, Sekarang Kenaikan Harga Pangan

Dari pandemi menuju naiknya harga kebutuhan pokok

Kenaikan harga kebutuhan pokok dan komoditas lainnya kini lebih sering memenuhi pemberitaan media massa sejak memasuki 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengakui, kenaikan harga komoditas disarakan oleh seluruh dunia setelah pandemi Covod-19.

Kondisi ini diperparah dengan adanya konflik Rusia-Ukraina yang mengakibatkan terbatasnya akses pangan dunia.

"Kalau dulu tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah pandemi, sekarang tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah kenaikan dari barang-barang tersebut (harga pangan)," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Mulai dari minyak goreng, meski sempat disubsidi pemerintah, publik kini dibuat kebingungan karena harganya yang tinggi dan stok yang terbatas.

Tak heran, antrean panjang kerap ditemui di sejumlah toko demi mendapat minyak goreng.

Terbaru, pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 per liter.

Bahkan, telah memberi sinyal adanya kenaikan BBM jenis Pertalite dan elpiji 3 kilogram.

"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium belum, gas yang 3 kilo itu (ada kenaikan) bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Pertalite dan Elpiji 3 Kg Bakal Naik, Airlangga: Kami Kaji dan Akan Kami Umumkan...

Potensi inflasi tertinggi sejak 2014

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, inflasi Indonesia diperkirakan akan tembus 5 persen pada 2022 apabila pemerintah tetap menaikkan harga Pertalite dan elpiji 3 kilogram.

Jika benar-benar terjadi, inflasi ini tercatat sebagai yang paling tinggi sejak 2014.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com