Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

824.000 Kasus TBC dan 93.000 Kematian Per Tahun di Indonesia, Ini Cara Cek TBC Gratis di Puskesmas

Kompas.com - 29/03/2022, 19:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka penderita tuberkulosis (TBC) di Indonesia masih tergolong tinggi.

Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah India dan China dengan jumlah kasus 824.000 serta kematian 93.000 per tahun atau setara 11 kematian per jam.

Dari estimasi 824.000 pasien tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Didik Budijanto mengatakan, hanya 49 persen yang ditemukan dan diobati.

Sementara 500.000-an penderita TBC di Indonesia masih belum diobati dan berisiko menjadi sumber penularan.

“Untuk itu upaya penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan secara tuntas sampai sembuh merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutuskan penularan TBC di masyarakat,” kata Didik, dikutip dari laman Kemenkes (22/3/2022).

Baca juga: Kenali Gejala TBC dan Cara Pengobatannya Menurut Dokter RSND Undip

Skrining TBC tahun ini

Memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada 24 Maret lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melakukan skrining TBC besar-besaran.

Didik mengatakan, pihaknya akan melakukan skrining TBC terhadap 500.000 kasus yang belum ditemukan.

Nanti, skrining akan dilakukan dengan peralatan X-Ray Artificial Intelligence agar memberikan hasil diagnosis yang lebih cepat dan efisien.

“Dengan memanfaatkan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien, termasuk bi-directional testing bagi penderita diabetes agar mereka mendapatkan pengobatan TBC sedini mungkin,” jelasnya.

Saat ini, Kemenkes tengah melakukan pengadaan alat-alat yang dibutuhkan. Sementara skrining TBC besar-besaran, rencananya akan digelar tahun 2022 ini.

“Pelaksanaannya diutamakan tahun ini karena proses masih tetap berjalan. Dengan ditemukannya 500.000 kasus ini nantinya akan mempercepat kita eliminasi TBC di tahun 2030,” lanjut Didik.

Baca juga: Apakah TBC Kelenjar Menular?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com