Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 76 Tahun Bandung Lautan Api, Ini Penyebab Bandung Dibakar

Kompas.com - 23/03/2022, 08:18 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 76 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 23 Maret 1946, Bandung membara karena dibakar sebagai bentuk pertahanan terakhir rakyat Indonesia dari sekutu.

Setelah meraih kemerdekaan, ternyata kondisi keamanan dan pertahanan Indonesia masih belum benar-benar stabil. Perjuangan masih harus dilakukan.

Kondisi di daerah masih didominasi oleh perebutan kekuasaan serta pertempuran.

Salah satu pertempuran yang terjadi setelah kemerdekaan terjadi di Bandung yang dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Insiden Hotel Yamato, Latar Belakang, dan Detail Peristiwanya

Bagaimana kisah Bandung Lautan Api?

Dikutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia VI (2008) karya Djanoed Poesponegoro, Marwati dan Nugroho Notosusanto, melalui laman Kemdikbud, 17 Februari 2017, Bandung Lautan Api diawali dengan datangnya pasukan sekutu di bawah Brigade MacDonald pada 12 Oktober 1945.

Sejak semula, hubungan antara pemerintah RI setempat sudah memanas. Sekutu meminta seluruh senjata api yang dimiliki penduduk, kecuali milik Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Polisi diserahkan kepada Sekutu.

Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Sepak Terjang Wali Kota Bandung Oded M Danial

Ultimatum pengosongan wilayah Bandung Utara

Monumen Bandung Lautan Api di lapangan Tegallega, Bandung, Oktober 1993.Kompas/Agus Setiawan Monumen Bandung Lautan Api di lapangan Tegallega, Bandung, Oktober 1993.

Kondisi Bandung semakin memanas saat orang-orang Belanda yang baru saja bebas dari kamp tahanan mulai mengacaukan keamanan.

Akibatnya, bentrokan antara tentara Sekutu dengan TKR tidak dapat dihindari. Pertempuran panjang dimulai.

Pada malam 24 November 1945, TKR, dan badan-badan perjuangan lainnya melancarkan serangan terhadap markas-markas Sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger yang menjadi markas besar Sekutu.

Baca juga: Rengasdengklok, Wilayah Pertama di Indonesia yang Terbebas dari Penjajahan

Tiga hari setelah penyerangan markas Sekutu, MacDonald menyampaikan ultimatumnya kepada Gubernur Jawa Barat agar segera mengosongkan wilayah Bandung Utara oleh seluruh warga Indonesia termasuk pasukan bersenjata.

Ultimatum tersebut harus dilaksanakan selambat-lambatnya pukul 12.00, pada 29 November 1945.

Dengan adanya ultimatum tersebut, Sekutu membagi kota Bandung Utara menjadi wilayah kekuasaan mereka sedangkan Bandung Selatan kekuasaan pemerintah RI.

Baca juga: HUT Ke-76 TNI: Link Download Logo, Twibbon, dan Sejarah TNI

Pertempuran semakin sporadis

Tugu Bandung Lautan Api (BLA) di Tegallega.Dok KOMUNITAS ALEUT/IRFAN NOORMANSYAH Tugu Bandung Lautan Api (BLA) di Tegallega.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com