Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Dongeng Sedunia 20 Maret, Berikut Sejarahnya

Kompas.com - 20/03/2022, 10:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa yang suka dongeng? Setiap 20 Maret, diperingati sebagai Hari Dongeng Sedunia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng diartikan sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama menggambarkan kejadian-kejadian masa lalu.

Meski tak benar-benar terjadi, jalan cerita yang menarik, membuat dongeng disukai oleh anak-anak.

Di Indonesia, beberapa dongeng yang kerap diceritakan adalah Dongeng Sangkuriang, Roro Jonggrang, Malin Kundang, Danau Toba, hingga cerita soal Timun Mas.

Baca juga: Hari Dongeng Nasional 28 November, Bagaimana Awal Mulanya?

Sejarah Hari Dongeng Sedunia 20 Maret 

Lantas, bagaimana sejarah Hari Dongeng Sedunia?

Dikutip dari Days of The Year, sejarah Hari Dongeng Dunia dimulai di Swedia pada 1991.

Saat itu, mereka telah merayakan Alla Berattares Dag (Hari Semua Pendongeng) yang digelar saat ekuinoks Maret.

Tak lama kemudian, perayaan itu telah menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Pada 1997, perayaan telah menyebar ke Australia dan Amerika Latin dan menyebar ke seluruh Skandinavia pada 2002.

Baca juga: Apakah Kopi Aman untuk Anak-anak?

Kemudian, pada 2009 menandai pertama kalinya perayaan itu dilakukan di enam benua dan 20 Maret ditetapkan sebagai Hari Dongeng Sedunia.

Saat ini, Hari Dongeng Sedunia berlangsung setiap tahun dan berpusat di sekitar tema yang berbeda.

Tujuan perayaan ini adalah untuk merayakan seni mendongeng lisan, sehingga semakin banyak orang menceritakan dan mendengarkan cerita dalam bahasa masing-masing.

Baca juga: Cerita Andhika Sudarman, Lulusan UI dan Harvard Law School yang Membangun Platform Edukasi Sejutacita.id

Manfaat membacakan cerita atau dongeng

KG Media bersama media anak meluncurkan kanal berisikan konten dongeng berbasis audio melalui platform siniar (podcast), yaitu Dongeng Pilihan Orangtua.KG Media KG Media bersama media anak meluncurkan kanal berisikan konten dongeng berbasis audio melalui platform siniar (podcast), yaitu Dongeng Pilihan Orangtua.

Ada bukti yang menunjukkan bahwa manfaat sering dibacakan sebagai seorang anak jauh melampaui keterampilan literasi, dikutip dari BBC.

1. Membentuk pandangan dunia

Membacakan cerita untuk anak-anak dapat menunjukkan kepada mereka tempat-tempat yang jauh, orang-orang luar biasa, dan situasi yang membuka mata untuk memperluas dan memperkaya dunia mereka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rekrutmen KAI Dibuka Hari Ini, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Rekrutmen KAI Dibuka Hari Ini, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Tren
BMKG: Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 23-24 Juni 2024

BMKG: Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 23-24 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg Per 1 Juli | Alasan Pagi Hari Dingin Saat Musim Kemarau

[POPULER TREN] Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg Per 1 Juli | Alasan Pagi Hari Dingin Saat Musim Kemarau

Tren
Catat, 34 Jalan Ditutup saat Jakarta International Marathon 2024, Mana Saja?

Catat, 34 Jalan Ditutup saat Jakarta International Marathon 2024, Mana Saja?

Tren
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2024

Tren
Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Anang Hermansyah Sekeluarga Jadi Duta Wisata Jeju Korea Selatan

Tren
Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Bagaimana Cara Para Ilmuwan Menentukan Usia Sebuah Pohon? Berikut Penjelasannya

Tren
Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Ramai soal Telkomsat Jual Layanan Starlink Harganya Rp 130 Juta, Ini Kata Telkom Group

Tren
Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Viral, Video Kebakaran di Kawasan TN Bromo Tengger Semeru, Ini Kata Pengelola

Tren
Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Bermaksud Bubarkan Tawuran, Remaja di Kalideres Jakbar Jadi Tersangka

Tren
Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya

Tren
Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang

Tren
PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

PBB Ketar-ketir Lebanon Bernasib Seperti Gaza, Apa Antisipasinya?

Tren
4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

Tren
Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com