Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 17 Maret 2022: China Lockdown 37 Juta Warganya

Kompas.com - 17/03/2022, 09:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Update kasus harian virus corona yang merebak di Indonesia dan negara-negara lain pada Kamis (17/3/2022).

Berdasarkan data real time Worldometers pada Kamis (17/3/2022) pagi, total kasus virus corona secara global, yakni:

  • Total kasus positif: 463.182.124
  • Total pasien sembuh: 395.991.313
  • Total korban meninggal: 6.079.600. 

Baca juga: Prakerja Gelombang 24 Dibuka Hari Ini, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Update corona Indonesia 

Kasus harian di Jawa Barat paling tinggi

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Rabu (16/3/2022) sore, penambahan kasus harian infeksi Covid-19 di Indonesia sebanyak 13.018 kasus.

Dari angka tersebut, sebanyak 2.714 kasus dialami di Jawa Barat.

Selain itu, Indonesia mengalami tren kasus harian menurun dibandingkan dengan kasus harian pada Selasa (15/3/2022) yakni 14.408 kasus dalam 24 jam.

Namun, di tengah tren kasus harian menurun, angka kematian masih di atas angka 200 jiwa yakni 230 pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada Rabu (16/3/2022).

Kasus aktif kembali naik yakni sebanyak 19.474 kasus aktif dalam 24 jam, dan pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 32.262 orang.

Berikut update kasus harian dari Satgas Penaganan Covid-19 per Rabu (16/3/2022) malam:

  • Kasus penambahan infeksi harian: 13.018
  • Korban meninggal: 230
  • Pasien sembuh: 32.262

Dengan penambahan angka tersebut, total kasus Covid-19 yang tercatat sebagai berikut:

  • Total pasien positif: 5.927.550
  • Total korban meninggal: 152.975
  • Total pasien sembuh: 5.494.606
  • Total kasus aktif: 279.969. 

Baca juga: Gempa Jepang: 1 Orang Tewas dan Sebuah Kereta Shinkansen Tergelincir

 

China lockdown 37 juta penduduk

Pekerja berbaris untuk tes COVID di luar gedung kantor pada Senin, 14 Maret 2022, di Beijing. AP PHOTO/NG HAN GUAN Pekerja berbaris untuk tes COVID di luar gedung kantor pada Senin, 14 Maret 2022, di Beijing.

Mengutip CNN, Rabu (16/3/2022), sebanyak 37 juta penduduk China mengalami karantina (lockdown) lantaran kasus harian meroket hingga lebih dari 5.100 kasus sejak Selasa (15/3/2022).

Angka ini dinilai sangat tinggi bagi negara yang telah berusaha memberantas wabah dan rantai penularan dengan kebijakan nol-Covid yang ketat selama pandemi.

Lockdown termasuk menangguhkan transportasi umum, makan di dalam ruangan, menutup sekolah, berpergian antar kota di dalam provinsi, dan melakukan beberapa tes Covid-19 massal untuk semua penduduk.

Peningkatan kasus ini berawal sejak Maret 2022, di beberapa provinsi di China seperti, Shandong di timur, Guangdong di selatan, dan Jilin di timur laut.

Provinsi Jilin, yang berbatasan dengan Korea Utara, segera menjadi hotspot utama dengan klaster universitas yang memicu kemarahan publik secara online setelah siswa yang dikarantina mengeluhkan kondisi buruk saat mengisolasi di kampus.

Lebih dari 4.000 infeksi yang dilaporkan pada hari Selasa dilaporkan di Jilin.

Pemerintah mengungkapkan, varian yang merebak di China yakni Omicron. Itu lah mengapa infeksi begitu cepat menyebar dan lebih sulit dilacak.

Sementara, pemerintah China mengumumkan, varian BA.2 sudah terdeteksi dalam wabah di Jilin.

Namun, belum jelas apakah varian BA.2 menyebabkan gejala parah bagi penderitanya atau tidak.

Baca juga: Prakerja Gelombang 24 Dibuka Hari Ini, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

 

Jerman mencatat 262.593 kasus baru

Mengutip The Guardian ,Rabu (16/3/2022), Institut Robert Koch Jerman telah mencatat total 262.593 kasus baru yang dikonfirmasi dan 269 kematian baru selama 24 jam terakhir.

Angka ini merupakan salah satu tertinggi di Eropa.

Para ahli mengatakan, tingginya angka tersebut karena fasilitas pengujian sudah mencapai kapasitas penuh dan mereka yang dites positif dengan tes aliran lateral tidak lagi diharuskan untuk melakukan tes PCR yang akan muncul dalam statistik.

Infeksi yang meningkat di Jerman kemungkinan masih didorong oleh varian Omicron dan terutama subvarian "siluman", BA.2.

Untuk mengatasi hal ini, Jerman bakal menertibkan aturan lebih ringan seperti wajib memakai masker di transportasi umum, rumah sakit, dan panti jompo.

Namun tidak wajib memakai masker di toko, restoran, dan sekolah.

Selain itu, pemerintah juga memperketat aturan yakni membatasi akses ke toko-toko yang tidak penting bagi mereka yang tidak divaksinasi, dan di titik-titik yang mengalami lonjakan kasus tinggi.

Mulai 1 April, ibu kota Jerman kemungkinan akan mengakhiri sebagian besar pembatasan terkait Covid dan juga opsi pengujian aliran lateral gratis yang saat ini disediakan di berbagai tempat.

“Kita harus bersiap untuk melihat lebih sedikit pusat tes di kota,” kata walikota Berlin, Franziska Giffey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com