Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Musim Hujan 2022 Sudah Lewat, Indonesia Masuk Masa Pancaroba

Kompas.com - 15/03/2022, 16:47 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan dengan intensitas lebat masih terus mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia, bahkan menyebabkan banjir di beberapa daerah.

Seperti banjir yang baru-baru ini melanda Kota Cirebon Jawa Barat, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, dan Kabupaten Malang Jawa Timur.

Padahal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, puncak musim penghujan 2022 terjadi pada Januari hingga Februari.

Lantas, bagaimana penjelasannya?

Baca juga: Fenomena Hujan Es di Sejumlah Daerah, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Penjelasan BMKG

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, saat ini Indonesia sudah tidak berada di puncak musim hujan 2022, karena puncak musim hujan sudah terlalui.

"Secara umum, puncak musim hujan Januari-Februari sudah terlalui untuk beberapa wilayah di Indonesia, saat ini Maret-April-Mei memasuki musim pancaroba," kata Guswanto, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/3/2022).

Namun, di musim peralihan atau pancaroba ini, Guswanto mengatakan, hujan masih akan terus terjadi dengan karakteristik tertentu.

"Karakteristik cuaca di saat pancaroba adalah terjadi hujan lebat periode singkat, disertai kilat dan petir, terkadang disertai hujan es, bahkan sering terjadi hujan es, bahkan sering muncul angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 km/jam, terkadang muncul fenomena puting beliung," papar dia.

Jadi, tidak heran, meski puncak musim penghujan sudah lewat, tapi hujan dengan intensitas lebat masih sering terjadi.

Hujan lebat di masa pancaroba ini banyak terjadi di daerah sekitar garis khatulistiwa.

"Saat ini masih terdapat beberapa daerah yang memiliki hujan terdapat hujan lebat, terutama daerah yang dengan tipe hujan Equatorial di daerah khatulistiwa," papar Guswanto.

Sementara itu, pada April 2022 mendatang, intensitas hujan, disebut Guswanto, sudah mulai menurun di sejumlah wilayah.

"Terutama wilayah dengan tipe hujan Monsoonal, seperti Jawa, Bali, NTB, dan NTT," ujar Guswanto.

Baca juga: Sampai Kapan Puncak Musim Hujan Berlangsung? Ini Prediksi BMKG

Prediksi puncak musim hujan

Sebelumnya, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A. Fachri Radjab, sebelumnya telah memperkirakan, musim hujan kali ini akan berakhir pada April-Mei 2022, dikutip dari Kompas.com, (26/11/2021).

Selama hujan masih terus mengguyur, ia mengimbau, masyarakat waspada terhadap segala bentuk potensi bencana hidrometeorologi basah.

Bencana yang dimaksud adalah banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Terlebih saat ini, Indonesia masih ada dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga adanya bencana, khususnya yang menyebabkan masyarakat harus berkumpul di titik pengungsian, harus benar-benar ditangani dengan baik agar tidak terjadi penularan virus.

"Ketika ada pengungsian harus dikondisikan bahwa pengungsi tetap menerapkan prokes, kemudian kalau pun ada kejadian evakuasi atau penyelematan tetap harus prokes," kata Fachri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com