Meski demikian, masih ada beberapa catatan yang perlu dikejar.
Terutama cakupan vaksinasi Covid-19 secara lengkap dan vaksinasi booster untuk segera membentuk kekebalan kelompok.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, untuk mencegah risiko terburuk dari infeksi Covid-19, faktor berikutnya yang harus dikejar dengan cepat adalah pemenuhan vaksinasi lengkap dan booster secara nasional.
Apabila angka vaksinasi lengkap dan booster dengan cepat dapat terpenuhi, imbuhnya, persiapan menuju epidemi akan semakin cepat untuk bisa dilakukan.
Baca juga: Ditolak Jokowi, Mengapa Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Terus Bergulir?
Dari data Kemenkes, vaksinasi lengkap dan booster disebut sangat mampu mengurangi risiko dirawat dan kematian dibandingkan kepada orang yang tidak divaksinasi maupun vaksinasinya belum lengkap.
Dijelaskan, 70 persen dari 8.230 pasien meninggal yang sudah diaudit Kemenkes belum menerima vaksinasi lengkap.
Hal ini, ujar Nadia, semakin parah apabila infeksi Covid-19 terjadi pada lansia dengan angka fatalitas mencapai 56 persen.
Pasien komorbid yang menjadi korban meninggal juga dalam audit Kemenkes mencapai 51 persen.
Baca juga: Tepat Dua Tahun Pandemi Covid-19, Ini Tiga Skenario Indonesia di Mata Epidemiolog