Kekhawatiran utama mereka adalah bahwa pengelompokan orbit yang aneh mungkin tidak mengelompok sama sekali.
Dikutip dari Space, 8 Desember 2021, sebuah hipotesis yang diajukan September 2019 di server pra-cetak arXiv menunjukkan bahwa Planet Sembilan mungkin bukan planet sama sekali.
Sebaliknya, Jaku Scholtz dari Durham University dan James Unwin dari University of Illinois di Chicago berspekulasi bahwa itu bisa jadi bukan planet, melainkan lubang hitam purba.
Lubang hitam itu terbentuk tidak lama setelah Big Bang dan kemudian ditangkap oleh tata surya ini.
Tidak seperti lubang hitam yang terbentuk dari runtuhnya bintang raksasa, lubang hitam primordial diperkirakan terbentuk dari gangguan gravitasi kurang dari satu detik setelah Big Bang.
Lubang hitam itu sangat kecil (berdiameter 5 sentimeter), sehingga akan menantang untuk dideteksi.
Namun terlepas dari hipotesis yang konvergen, para ahli di bidang ini sama sekali tidak mencapai konsensus tentang keberadaan Planet Sembilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.